Laporan Wartawan Grid.ID, Novia tri Astuti
Grid.ID - Kisah nelangsa sekaligus apes baru-baru ini sedang dialami dan menimpa pasangan suami istri di Medan.
Tinggal di Gang Pondok Gongsol, rumah pasutri bernama Nurbaiti (50) dan Efendi (58) menjadi satu korban kebakaran hebat.
Kesedihan mereka tak dapat dibendung saat mengingat rumah yang ditinggalinya 6 bulan lalu itu merupakan hasil jerih payah yang dikumpulkan selama 30 tahun lamanya.
Baru 6 bulan berhasil mewujudkan tempat tinggal impian dari hasil mengais rezeki puluhan tahun, Nurbaiti dan Efendi kini harus terima kenyataan bahwa rumahnya telah menjadi abu.
Baca Juga: Kylie Jenner Beri Bantuan Senilai Rp 3,8 Milyar untuk Padamkan Kebakaran di Queensland
Melansir informasi dari TribunMedan.com, Nurbaiti dan Efendi mengatakan, tragedi kebakaran hebat itu terjadi pada Kamis (3/12/2020).
Di Jalan Beliton Barat Lingkungan V Kelurahan Belawan 2 Kecamatan Medan Belawan, Medan, musibah ini tak dapat dihindari oleh beberapa warga di sana.
Membersihkan puing-puing rumahnya yang kini tinggal abu, Nurbaiti dan suaminya berharap masih ada harta benda yang tersisa.
"Lagi cari kalung yang ikut terbakar semalam, belum dapat. Ini masih hilang, siapa tahu masih dapat, lumayan, " ujar Nurbaiti.
Mengharapkan kalungnya akan menjadi harta karun terakhir, Nurbaiti mengakui bahwa musibah kebakaran itu hanya menyisakan pakaian yang dikenakan.
Semantara Efendi yang bekerja sebagai penarik becak hanya bisa membantu istrinya mengais harta bendanya yang kini menjadi abu.
"Semua habis, hanya tersisa baju yang aku pakai," ujarnya.
Tak dapat menutupi kesedihan hatinya, Nurbaiti yang sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan mengaku selalu hidup serba pas-pasan.
Demi mewujudkan mimpinya untuk memiliki rumah, keduanya mengaku selalu hidup seadanya.
Sayang seribu sayang, baru 6 bulan berhasil memiliki tempat tinggal yang dinantikan, pasutri tersebut harus menelan pil pahit.
"Padahal kami baru saja bisa membelinya setelah 30 tahun menabung. Dan enam bulan terakhir ini baru kami tempati," ujar Nurbaiti sambil menyeka keringatnya.
Dua puluh tahun menjalani hidup dengan Efendi, Nurbaiti mengaku sempat dikaruniai seorang anak.
Namun, setelah buah hatinya meninggal dunia, Nurbaiti hanya tinggal berdua dengan suaminya itu.
Atas musibah ini, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Dayan, mengatakan tidak ada korban jiwa.
Tak hanya rumah Nurbaiti, namun kebakaran hebat itu telah meluluh lantahkan 37 unit rumah.
"Kita telah mengunjungi warga yang tertimpa musibah yang rumahnya dilalap api tadi malam."
"Memang tidak ada korban jiwa, hanya rumah dan barang-barangnya. Kita sedikit memberi sembako untuk meringankan beban mereka," sebut Dayan.
Kendati demikian, tim Forensik masih akan diturunkan mencari kepastian penyebab kebakaran.
"Untuk memastikan penyebab kebakaran, diturunkan nanti di sini Tim Forensik," ujar Dayan mengakhiri.
Melansir informasi dar Kompas.com, musibah kebakaran juga terjadi di Jalan Bambu Ulung, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2020).
Sejumlah lapak barang bekas, empat kamar kontrakan dan dua unit motor dikabarkan ludes terbakar akibat musibah tersebut.
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaiman mengatakan, pihaknya menerima laporan pada pukul 13.10 WIB.
"Api berawal dari atas atap lapak barang bekas, kemudian membesar dan terjadi perambatan," jelas Gatot.
(*)