Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tempe adalah produk kedelai fermentasi favorit bagi mereka yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan.
Ini juga merupakan sumber protein yang menarik bagi siapa pun yang mencoba beralih ke pola makan nabati.
Dilansir Grid.ID dari laman Verywell Fit, tempe dibuat dari kedelai yang telah disatukan dan difermentasi.
Tempe biasanya dapat ditemukan dalam kemasan 8 atau 16 ons balok.
Produk ini bisa diiris, dihancurkan, atau dipotong dan digunakan untuk berbagai resep berbeda.
Satu cangkir cincang (sekitar 6 ons) tempe mengandung sekitar 319 kalori dan banyak sekali nutrisi.
Berikut nutrisi untuk satu cangkir (166g) tempe:
- Kalori: 319
- Lemak: 18g
- Sodium: 15mg
- Karbohidrat: 13g
- Serat: 0g
- Gula: 0g
- Protein: 34g
Satu cangkir tempe cincang mengandung sekitar 13 gram karbohidrat, tetapi ini mungkin berbeda jika produk dibuat dengan atau tanpa nasi, gandum bulgur, barley atau biji-bijian lainnya.
Ada tidaknya biji-bijian pada tempe juga bisa memengaruhi kandungan seratnya.
Tempe mengandung banyak lemak nabati yang sehat.
Baca Juga: Nana Mirdad Balas Netizen yang Menudingnya Jatuh Miskin karena Makan Tempe
Satu cangkir potongan tempe cincang memiliki 18 gram lemak total, yang sebagian besar berasal dari sumber lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang menyehatkan jantung.
Ada sekitar 365 miligram lemak omega-3 dan hampir 6.000 miligram lemak omega-6.
Karena dianjurkan untuk makan banyak lemak tak jenuh setiap hari, umumnya tidak ada alasan untuk menghindari tempe.
Makan jenis lemak sehat ini bisa membantu menjaga rasa lapar dan seiring waktu dapat membantu menurunkan kolesterol LDL "jahat".
Salah satu hal paling menarik tentang tempe adalah kandungan proteinnya yang mengesankan.
Porsi 1 cangkir tempe cincang yang sama mengandung 34 gram protein penangkal rasa lapar.
Protein nabati biasanya kekurangan satu atau lebih dari 9 asam amino esensial (juga disebut protein blok bangunan).
Tapi produk kedelai seperti tempe adalah pengecualian dari aturan itu karena mengandung beragam asam amino esensial.
Mengkonsumsi tempe sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi penting seperti protein dan zat besi, serta juga memiliki manfaat kesehatan tambahan, bahkan dapat menurunkan risiko terkena beberapa penyakit kronis.
Baca Juga: Pamer Masak Tempe Goreng dan Sambal Ulek, Sei Weki Meki: Aku Penasaran Seperti Apa Rasanya!
Lebih lanjut, ada sejumlah besar penelitian yang mendukung bahwa senyawa nabati yang ditemukan dalam kedelai bermanfaat.
Satu studi menemukan bahwa isoflavon kedelai mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada wanita pada tahap menopause dini.
Studi lain menunjukkan bahwa suplementasi protein kedelai dapat membantu meningkatkan aksi insulin dalam pencegahan dan pengobatan diabetes tipe 2.
Sebuah studi yang lebih baru melaporkan tentang manfaat potensial produk kedelai yang difermentasi secara khusus.
Ada banyak temuan yang mendukung bahwa kedelai yang difermentasi mungkin lebih bermanfaat daripada produk kedelai biasa, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.
Konsumsi kedelai dan kanker payudara adalah salah satu pembahasan yang paling kontroversial.
Baca Juga: Makan Tempe Mentah Dicampur Kurma, Dewi Sandra: Ini Enak!
Jumlah penelitian terbesar hingga saat ini mendukung bahwa konsumsi kedelai berbanding terbalik dengan perkembangan kanker payudara
Banyak penelitian menemukan bahwa kedelai sebenarnya bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan berbagai jenis kanker.
(*)