Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Hipermenore adalah kelainan dimana menstruasi terjadi dengan perdarahan yang jauh lebih banyak dari biasanya.
Hipomenorea terjadi selama hari-hari normal menstruasi yaitu, siklus menstruasi mengikuti jadwal yang sama, dan tidak diubah.
Ini membuatnya semakin sulit untuk membedakan dan mengidentifikasi patologi ini.
Gejala utama kelainan ini adalah, seperti yang telah kami sebutkan, pendarahannya sangat hebat.
Wanita yang mengidapnya perlu terus-menerus mengganti pembalut atau tampon yang digunakan.
Hal ini tentu dapat memengaruhi tidur, karena wanita sering kali harus bangun di malam hari untuk berganti pakaian.
Menurut Mayo Clinic, penting untuk diingat bahwa hipermenorea seringkali disertai gejala lain akibat kehilangan banyak darah.
Wanita sering menderita kelelahan, kelelahan, dan bahkan kesulitan bernapas.
Lantas apa penyebab Hipomenorea?
Dilansir Grid.ID dari steptohealth.com, Jumat (4/12/2020), berikut adalah penyebab pasti dari patologi ini.
1. Perubahan hormonal
Pada banyak wanita, ketidakseimbangan hormon menyebabkan endometrium, selaput lendir yang melapisi rahim, berkembang terlalu banyak.
Saat selaput ini terlepas, pendarahan menstruasi sangat intens.
2. Sindrom ovarium polikistik
Inilah salah satu faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang kami sebutkan.
3. Polip
Tumor jinak kecil di dalam rahim yang membuat pendarahan lebih hebat atau berkepanjangan.
4. Fibroid uterus
5. Alat kontrasepsi dalam rahim
Ini adalah metode kontrasepsi yang biasa kami sebut sebagai IUD.
Hipermenorea mungkin salah satu efek sampingnya.
6. Kanker rahim atau kanker serviks
Ini salah satu penyebab paling serius, tetapi untungnya tidak sesering itu.
Ini terkait dengan virus papiloma.
Di sisi lain, kelainan darah, seperti gangguan pendarahan atau pembekuan, juga bisa menyebabkan hipermenorea.
Demikian pula, obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, mungkin menjadi bagian dari masalah.
(*)