Find Us On Social Media :

Hidup dengan Satu Ginjal, Vidi Aldiano Enggan Lakukan Transplantasi

By Devi Agustiana, Sabtu, 5 Desember 2020 | 18:43 WIB

Vidi Aldiano

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDVidi Aldiano merupakan salah satu penyanyi papan atas Indonesia.

Ia selalu terlihat sehat dan kerap membagikan aktivitasnya melalui media sosial.

Namun, Vidi harus menghadapi kenyataan megidap kanker ginjal hingga mengharuskannya untuk melakukan operasi pengangkatan ginjal di Singapura, Desember 2019 lalu.

Tapi hingga kini, penyanyi berusia 30 tahun itu pun tak berencana untuk melakukan pencangkokan ginjal atau transplantasi seperti yang dilakukan Selena Gomez.

Baca Juga: Resmi Satu Label Rekaman, Stephanie Poetri dan Chung Ha Bakal Tampil Bareng di Jingle Ball Village 2020

Mengutip laman Kompas.com, ini karena dokter telah menjelaskan kepadanya bahwa manusia masih mampu hidup dengan satu ginjal.

"Jadi ternyata dokter tuh bilang ginjal itu Tuhan ciptakan untuk manusia itu ada dua, satunya tuh bisa (dikatakan) sebagai bonus. Jadi, manusia tuh hidup dengan satu ginjal aja bisa," kata Vidi seperti dikutip dari video Nikita Willy Official.

Vidi pun tak menutup mata bahwa hidup dengan satu ginjal memiliki risiko mengalami gagal ginjal lebih tinggi.

Namun, ia berusaha menjaga pola makan dan gaya hidupnya sekarang demi menghindari risiko tersebut.

Baca Juga: Menjelajah Keindahan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo, Keeksotisan Alam yang Punya Sejarah Unik

Dilansir Grid.ID dari laman Mayo Clinic, adapun transplantasi ginjal adalah prosedur pembedahan untuk menempatkan ginjal yang sehat dari donor yang masih hidup atau sudah meninggal kepada orang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik.

Ginjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di setiap sisi tulang belakang tepat di bawah tulang rusuk.

Masing-masing seukuran kepalan tangan.

Fungsi utamanya adalah menyaring dan membuang limbah, mineral, serta cairan dari darah dengan memproduksi urin.

Baca Juga: Walau Banyak yang Mendukung, Nikita Mirzani Mengaku Sempat Risau saat Bersitegang dengan Maaher At-Thuwailibi

Ketika ginjal kehilangan kemampuan penyaringan ini, tingkat cairan dan limbah yang berbahaya menumpuk di tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan mengakibatkan gagal ginjal (penyakit ginjal tahap akhir).

Penyakit ginjal stadium akhir terjadi ketika ginjal telah kehilangan sekitar 90% kemampuannya untuk berfungsi secara normal.

Orang dengan penyakit ginjal stadium akhir perlu membuang limbah dari aliran darah mereka melalui mesin (dialisis) atau transplantasi ginjal agar tetap hidup.

Transplantasi ginjal seringkali merupakan pengobatan pilihan untuk gagal ginjal, dibandingkan dengan dialisis seumur hidup.

Baca Juga: Puas Ustaz Maheer Ditangkap Polisi, Nikita Mirzani Bakal Laporkan Lagi sang Pendakwah : Supaya Dia Gak Keluar-Keluar Lagi dari Penjara

Transplantasi ginjal dapat mengobati penyakit ginjal kronis atau penyakit ginjal stadium akhir untuk membantu merasa lebih baik dan hidup lebih lama.

Dibandingkan dengan dialisis, transplantasi ginjal berhubungan dengan:

- Kualitas hidup yang lebih baik

- Resiko kematian lebih rendah

- Batasan diet lebih sedikit

- Biaya perawatan lebih rendah

Transplantasi ginjal dapat mengatasi penyakit ginjal lanjut dan gagal ginjal, tetapi ini bukan obatnya.

Baca Juga: Duduki Kursi Ketua Komite Festival Film Indonesia, Lukman Sardi Akui Sulit Bagi Waktu

Beberapa bentuk penyakit ginjal dapat kembali setelah transplantasi.

Risiko kesehatan yang terkait dengan transplantasi ginjal termasuk yang terkait langsung dengan pembedahan itu sendiri, penolakan organ donor, dan efek samping dari minum obat (anti-penolakan atau imunosupresan) yang diperlukan untuk mencegah tubuh menolak ginjal yang disumbangkan.

Memutuskan apakah transplantasi ginjal pilihan tepat adalah keputusan pribadi yang memerlukan pemikiran dan pertimbangan cermat tentang risiko dan manfaatnya.

Bicarakanlah keputusan ini dengan keluarga dan dokter tepercaya.

(*)