Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Belum selesai musibah pandemi covid-19 di Indonesia, baru-baru ini sejumlah tokoh masyarakat dinilai tak memiliki simpati pada rakyat.
Bagaimana tidak? Di tengah musibah non bencana alam ini, hampir seluruh masyarakat di Tanah Air sedang ditimpa berbagai kesulitan yang bertubi-tubi. Selain kesulitan mencari mata pencarian, sejumlah karyawan di berbagai perusahaan telah diputus kontrak akibat imbas pandemi covid-19.
Kini, di tengah kesulitan yang bertubi-tubi, anggota DPRD DKI Jakarta dianggap telah mengecewakan rakyat.
Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan para anggota DPRD DKI Jakarta disebut mengusulkan kenaikan gaji dan tunjangan di tahun 2021 di saat pandemi masih berlangsung.
Melansir dari TrinbunJakarta.com, Sabtu (5/12/2020), dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2021, 106 anggota dewan dikabarkan mendapat anggaran sebesar Rp 888,68 miliar.
Berdasarkan anggaran tersebut, berarti setiap anggota DPRD DKI Jakarta dinilai akan mendapat Rp 8.383.791.000 dalam satu tahun.
Artinya dalam satu bulan, anggota DPRI DKI Jakarta diperkirakan akan mengantongi penghasilan senilai Rp 698,65 juta.
Kendati demikian, besaran itu disebutkan telah mencakup pendapatan langsung dan tidak langsung.
Sepert yang diketahui, pendapatan langsung yang akan didapatkan anggota dewan yakni uang representasi, uang paket, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, dan tunjangan beras.