Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kematian adalah sebuah misteri, tak ada yang pernah tahu bagaimana, kapan, dan di mana ajal akan menghampiri kita semua.
Seperti kejadian yang menimpa seorang ibu bernama Harni (52) tahun ini misalnya.
Hendak mensucikan diri sebelum salat Isya, warga Sedayu, Desa Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah ini tiba-tiba mengalami kejadian tragis.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Sabtu (5/12/2020), Harni dikabarkan mengalami tertimpa musibah longsor dan tak bisa diselamatkan.
Dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (6/12/2020), bencana alam tanah longsor itu disebutkan telah menimpa bagian belakang rumah korban dan menimbun ibu bernama Harni.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kini sejumlah petugas BPBD, Tim SAR, PMI, relawan, TNI-Polri sedang berupaya membersihkan material longsor yang menimbun rumah duka.
Menanggapi bencana yang menimpa warganya, Kalakhar BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto menjelaskan kronologis kejadian.
"Saat kejadian korban sedang wudu dan hendak salat isya," ujar Sundoro kepada Tribunjateng.com, Sabtu (5/12/2020).
Saat menjelaskan, Sundoro Budi Karyanto menyebutkan bahwa korban masih tertimbun material longsor.
"Saat ini masih proses evakuasi. Kita belum bisa memastikan kondisinya," jelasnya.
Akibat musibah tanah longsor di daerah tersebut, jalan Solo-Tawangmangu tepatnya di Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar sempat ditutup.
Dari pantauan TribunJateng.com, sejumlah relawan berjaga di depan RM Jawa Dwipa Karangpandan untuk mengalihkan arus lalu lintas dari Karangpandan menuju Tawangmangu ke jalur selatan atau Matesih.
"Karena ada beberapa titik longsor di jalur Karangpandan-Tawangmangu akses sementara ditutup dan dialihkan ke jalur selatan atau Matesih" kata Kapolsek Karangpandan, Iptu Widiyatmoko.
Melansir informasi dari Kompas.com, bencana alam tanah longsor diketahui pernah menimpa daerah Tawangmangu, Karanganyar pada tahun 2017 lalu.
Saat itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karanganyar Bambang Djatmiko menyampaikan, sebanyak 300 warga harus diungsikan pasca hujan deras mengguyur daerah sekitar.
"Tanah longsor terjadi di lima titik setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Minggu (10/12/2017) sore."
"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, 300 warga diungsikan sementara," ujarnya, Senin (11/12/2017) sore.
Baca Juga: Jangan Alami Kejadian Tragis, Lakukan Hal Ini Sebelum Dandan di Mobil
Bambang Djatmiko juga menyampaikan, bencana tanah longsor yang cukup hebat itu, mengakibatkan sejumlah material harus dibersihkan dengan alat berat.
(*)