Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Aktris sekaligus aktivis, Hannah Al Rashid sudah merasakan ketimpangan gender sejak masa kecilnya.
Hannah melewati masa kecilnya dengan bersekolah di Inggris.
Kala itu, Hannah masih duduk di bangku sekolah dasar dan merasakan ketidakadilan yang dilakukan teman sebayanya di sekolah.
Baca Juga: Ini Kiprah Ayah Hannah Al Rashid di Inggris untuk Seni Bela Diri
Hannah saat itu merasa perbedaan jenis kelamin membuat aktivitasnya dikotak-kotakkan.
"Waktu SD sadar gue diperlakukan berbeda karena gue perempuan. Kayak dulu SD di Inggris suka main bola," kata Hannah A Rashid di PlayFest.
"Dulu pernah main sama cowok, tapi mereka selalu bilang 'lu kan cewek ga bisa main bola.' Padahal gue gila-gilaan sama bola sebenarnya," tuturnya.
Baca Juga: Sebelum Jadi Artis dan Model, Hannah Al Rashid Pernah Jadi Atlet Pencak Silat di Inggris
Merasa tidak diperlakukan adil lantaran dia seorang perempuan, Hannah akhirnya melakukan protes.
Dia merasa olahraga tidak dibatasi oleh gender.
"Akhirnya gue dan bestie saya ngelobi ke kepala sekolah dan satu hari dalam seminggu yang dilakukan hanya untuk perempuan saja dan dikasih kepala sekolah. Dari situ, cowok semua musuhin gue," lanjutnya.
Melalui reaksi itu, Hannah semakin sadar jika kepeduliannya terhadap kesetaraan gender cukup tinggi.
"Dari kecil nggak mau di-limeted dengan gender, karena gue bisa melakukan sesuatu apapun," tandas Hannah Al Rashid.
(*)