Peneliti Cornell baru-baru ini menghubungkan usus bocor dengan sindrom kelelahan kronis, suatu kondisi di mana aktivitas normal menyebabkan kelelahan yang tidak dapat diatasi dengan istirahat.
Baca Juga: Resmi Dipenjara, Vanessa Angel Kebingungan Beri Susu pada Bayinya
- Berjerawat
Ketika kamu terus-menerus memberi makan tubuh sesuatu yang tidak dapat ditoleransi, hal itu dapat menyebabkan peradangan.
Kemudian, peradangan itu akan memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara, salah satunya melalui kulit.
Sebuah studi Dermatologi Klinis, Kosmetik dan Investigasi menemukan bahwa produk susu berlemak penuh dikaitkan dengan jerawat sedang dan parah.
Sebuah meta-analisis dari 14 penelitian baru-baru ini menemukan bahwa susu murni, susu rendah lemak, dan susu apapun terkait dengan jerawat.
Baca Juga: Anak Vanessa Angel Mengalami Masalah Pencernaan saat Dicoba Diberi Susu Formula
- Massa tulang menurun
Kalsium dalam susu telah diketahui membantu memperkuat tulang, tetapi karena susu juga dapat menyebabkan peradangan, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak susu justru dapat membuat tulang lebih rapuh.
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition pada 2015 menemukan bahwa mengonsumsi makanan olahan susu meningkatkan peradangan tingkat rendah pada sampel kecil orang dewasa Jerman.
Selain itu, studi BMJ tahun 2014 menemukan bahwa minum susu secara berlebihan ternyata benar-benar meningkatkan risiko wanita mengalami patah tulang, dibandingkan dengan wanita yang minum sedikit susu.
Baca Juga: Jangan Lagi Makan Alpukat Dicampur Susu Kental Manis, Bahaya Mengancam Nyawa ini Bisa Mengintai!
Risiko patah tulang meningkat 16 persen pada wanita yang minum tiga gelas atau lebih setiap hari dan temuan menunjukkan risiko patah tulang pinggul pun meningkat 60 persen.