Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari Grid.ID - Gas dan perut kembung adalah masalah umum bagi kebanyakan orang.Gas itu sendiri disebabkan oleh bakteri yang hidup di usus manusia. Namun, masalah internal atau reaksi terhadap agen eksternal dapat memperburuk keadaan.Walaupun bukan masalah kesehatan yang serius, terkadang bisa terjadi begitu sering sehingga menjadi masalah yang memalukan bagi orang yang mengalaminya.Meskipun seringkali kamu berhasil menyembunyikannya, gas seringkali dapat menumpuk, tentu ini akan menyebabkan bau tak sedap dan kecemasan sosial yang meningkat.
Baca Juga: Mandi dengan Air Dingin Sudah Jadi Rutinitas? Kenali 7 Manfaat Baiknya Berikut ini!Seperti yang ditunjukkan penelitian ini, melansir dari steptohealth.com, Senin (7/12/2020), penting untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan gas dan apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya.Hari ini, Grid.ID ingin membagikan penyebab paling umum dari gas sehingga, kamu dapat mengambil langkah yang diperlukan untuk menghindarinya.Mari kita lihat artikel berikut ini!1. Ketidakseimbangan Flora BakteriKelebihan gas dapat menjadi hasil dari sebuah bakteri ketidakseimbangan dalam flora yang melindungi usus.
Baca Juga: Terlalu Sering Mandi Pakai Air Dingin, Ternyata Akan Berakibat Fatal Jika Kamu Mengguyur Tubuh Bagian Ini!Menurut sejumlah penelitian, ketidakseimbangan ini juga bisa menyebabkan sindrom iritasi usus besar.Karena pH lambung cenderung cepat berubah, produksi gas bisa meningkat, dan bakteri tertentu mulai berkembang biak.
Dalam kasus ini, la Revista Chilena de Nutricion (Jurnal Nutrisi Chili) merekomendasikan untuk meningkatkan konsumsi makanan probiotik dan prebiotik.Ini efektif untuk mengisi kembali usus anda dengan bakteri sehat.2. Fermentasi Makanan di UsusBeberapa bakteri yang ada di saluran pencernaan bertanggung jawab untuk memfermentasi makanan tertentu untuk memfasilitasi pemecahannya selama proses pencernaan.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Berikut Adalah Penyebab dari Hipermenore atau Kelainan MenstruasiAktivitas ini biasanya terjadi di usus besar. Namun, terkadang bakteri dapat masuk ke usus kecil dan menghasilkan fermentasi awal.Karena makanan masih tidak sepenuhnya dicerna pada tahap ini, para gas akan terus meningkat saat melewati sistem sampai dilepaskan sebagai gas dalam perut.Hal yang paling mengkhawatirkan adalah hal ini bisa menyebabkan kembung, nyeri, dan gejala lain yang bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang.3. Makan Terlalu CepatEntah itu karena kurangnya waktu, atau karena mereka terganggu.
Baca Juga: Air Mentimun adalah Diuretik Alami yang Menyehatkan Jika Dicampur dengan 2 Bahan Alami Ini, Apa Saja Sih?Orang yang menghabiskan makan siang terlalu cepat, cenderung mengalami perut kembung secara teratur.Menurut sebuah studi oleh la Revista Cubana de Estomatologia (The Cuban Journal of Stomatology).Ini karena mereka menelan banyak udara selama makan.Pada akhirnya, ini akan meningkatkan jumlah gas di usus dan menyebabkan bersendawa dan perut kembung.
4. Konsumsi Produk Susu yang BerlebihanMeskipun beberapa orang tidak pernah mengalami masalah dalam memproses produk susu, mereka mungkin mulai menimbulkan masalah seiring waktu.Usia dan keterpaparan teratur terhadap faktor-faktor tertentu dapat menurunkan tingkat enzim laktase, yang bertanggung jawab untuk membantu pencernaan produk susu.
Baca Juga: Selain Memakai Pantyliner, 5 Kebiasan Ini Ternyata Wajib Dihindari Wanita agar Organ Intim Tetap Sehat, Apa Saja?Jika anda mengalami gejala atau masalah pencernaan setelah makan jenis makanan ini, tubuh anda mungkin mencoba memberi sinyal bahwa anda tidak toleran laktosa.5. Perubahan HormonalPerubahan hormonal yang dialami wanita selama menopause, bersama dengan penyakit terkait hormon, dapat menyebabkan penumpukan gas yang berlebihan.Meskipun para ilmuwan belum menentukan secara pasti hormon mana yang menyebabkan reaksi ini.Terbukti bahwa mereka yang menderita reaksi ini mengalami beberapa perubahan yang sangat jelas dalam aktivitas pencernaan mereka.6. Sensitivitas GlutenGas bisa menjadi tanda yang jelas dari alergi makanan atau gangguan lain, seperti penyakit celiac.
Baca Juga: Sering Dibuang dan Disepelekan, Ternyata Kulit Jeruk Dapat Menghasilkan Minuman Sehat yang Mampu Meredakan Penyakit IniKondisi autoimun ini dapat menyebabkan masalah penyerapan yang parah, yang meningkatkan kemungkinan pecahnya lapisan usus kecil.Ini, pada gilirannya, memicu peradangan di perut, nyeri, dan gejala lain yang menghalangi pencernaan yang baik.Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi kondisi ini sejak dini, terutama karena anda perlu mengubah pola makan untuk mengendalikan masalahnya.
7. Penumpukan LimbahSembelit atau penumpukan kotoran di usus, berpotensi menyebabkan gas berlebih dan gangguan pencernaan lainnya.Menurut penelitian yang dilakukan oleh sejumlah puskesmas di Spanyol ini, dapat pula menjadi indikasi dari beberapa masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Baca Juga: Bongkar Alasan Ikan Paling Dihindari Ibu Hamil, Ternyata akan Berakibat Fatal Jika MengonsumsinyaKetika limbah tetap berada di usus besar, itu mengubah flora bakteri dan tubuh Anda menghasilkan lebih banyak gas daripada biasanya.Selain itu, usus anda kesulitan menyerap nutrisi dan membuang limbah yang tidak dibutuhkan tubuh.Saat anda menderita kondisi ini, ada baiknya untuk memperbanyak konsumsi air, serat, dan makanan lain yang memiliki sifat pencernaan.Jika kondisi ini berlanjut, pastikan anda berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Cuma Rutin Minum Air Rebusan Terong dengan Campuran Bahan Alami Ini, Anda Akan Terhindar dari Beberapa Penyakit Pencernaan, Cobalah!Ingatlah bahwa cara paling efektif untuk mengendalikan masalah ini adalah dengan memperbaiki kebiasaan makan.Termasuk mengurangi asupan produk yang merangsang produksi gas.Pertimbangkan semua rekomendasi ini dan bicarakan dengan dokter jika menurut Anda itu perlu.
(*)