Grid.ID - Memandang indahnya matahari terbenam jadi momen menenangkan yang selalu dikejar para wisatawan Bukit Persaudaraan, Sumba Timur.
Matahari kian mendekati ufuk barat. Angin sepoi-sepoi bertiup perlahan dan suasana hening sangat terasa.
Sesekali, terdengar suara decak kagum para pengunjung saat melihat keindahan alam dari Puncak Bukit Persaudaraan.
Bukit Persaudaraan terletak di Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pengunjung dapat menyaksikan keindahan areal persawahan Mauliru yang artistik di kaki bukit tersebut.
Tampak petak-petak sawah berjejer apik dengan pohon lontar dan kelapa yang tumbuh menawan di sana.
Keunikan persawahan Mauliru menjadi latar foto Instagramable di sana.
Hamparan perbukitan yang eksotis di bagian barat, timur, dan selatan turut membungkus kemolekan areal persawahan tersebut.
Sejauh mata memandang, lautan biru membentang luas di bagian utara.
Keindahan sunset di Bukit Persaudaraan Wisatawan juga dapat menyaksikan panorama sunset.
Warna kuning keemasan yang terpancar saat matahari terbenam akan menghadirkan keteduhan nan romantis di puncak Bukit Persaudaraan.
"Pemandangannya sangat bagus dan memesona. Ada hamparan sawah yang unik, perbukitan yang anggun, sunset nan indah, dan lautan biru di kejauhan sana," kata salah satu pengunjung Bukit Persaudaraan asal Kabupaten Manggarai Timur bernama Densimus Nanus.
Dirinya pun akan kembali ke sana lagi untuk menikmati keindahan panorama di Bukit Persaudaraan jika ada waktu.
Pengunjung lain, yakni warga Kota Waingapu, Sumba Timur bernama Atha Raga mengatakan bahwa waktu yang tepat untuk berkunjung ke Bukit Persaudaraan adalah pagi dan sore hari.
Hal itu karena terik matahari pada siang hari terasa menyengatkan kulit.
Bukit Persaudaraan berjarak sekitar 4 kilometer (km) dengan waktu tempuh 19 menit ke arah timur dari Kota Waingapu, Sumba Timur.
Wisatawan dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun empat. Kondisi jalanan mulus dan beraspal.
Bukit Persaudaraan dibuka setiap hari, dari pagi hingga sore. Tidak ada ongkos tiket masuk di sana.
Saat ini pengunjung harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukit Persaudaraan di Sumba Timur, Indahnya Persawahan dan Sunset "
(*)