Dia mencolok hidungnya sendiri dengan alat swab di rongga hidungnya.
Grid.ID mencoba melakukan konfirmasi kepada Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i apakah tindakan tersebut dianjurkan atau tidak.
Sebagai tenaga medis, dr. Adda'i tidak menganjurkan seseorang melakukan swab tes mandiri, bukan dilakukan oleh tenaga medis.
"Sangat tidak disarankan, engga boleh, saya sebagai tenaga medis melarang itu supaya tidak diikutin banyak orang. Udah pandemi ini engga selesai, ditambah gitu semakin banyak penularan, minimbulkan rasa aman yang palsu," kata dr. Muhamad Fajri Adda'i kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Rabu (9/12/2020).
Baca Juga: Belum Juga Dapat Jodoh, Prilly Latuconsina Salahkan Pandemi Covid-19
Mengapa tidak disarankan?
Ada beberapa alasan yang dijelaskan dr. Adda'i, yang pertama teknik swab yang salah sehingga bisa menimbulkan false negatif atau negatif yang palsu.
"Swab itu kan cara mengambilnya, itu kalau kita ngambilnya engga benar itu false negatifnya tinggi, Swab antigen yang ketika jumlah kumannya sedikit itu kemampuan menemukannya jauh lebih rendah, bahkan beberapa case, itu sensitifitasnya nol," katanya lagi.
Selain memberikan hasil negatif yang palsu, mereka yang melakukan swab mandiri dan tidak dengan pertolongan medis berisiko tinggi.