Grid.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok RA Kartini?
Ya, namanya menjadi ikon pejuang emansipasi wanita Indonesia.
Namun pada tahun 2018 silam, terungkap bahwa keturunan RA Kartini yang diselidiki melalui tim khusus di Provinsi Jateng, ternyata hidupnya sungguh memprihatinkan.
Baca Juga: Melaney Rircado Sempat Nekat Hubungi Wishnutama saat Sepi Pekerjaan
"Nanti kami coba rumuskan bersama tim kecil. Apa yang disampaikan bupati harus kita tanggapi dan ditindaklanjuti,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, sebagaimana dilansir dari situs resmi Pemprov Jateng, Minggu (22/4/2018).
Bantuan untuk keturunan RA Kartini itu rencananya berupa beasiswa, tempat tinggal, hingga bantuan lain setiap peringatan hari Kartini tiap tanggal 21 April.
“Jadi ada bantuan tahunan dan ada yang berkelanjutan," pintanya.
Heru mengatakan, tim kecil yang mencoba membatu mengurai masalah itu berasal dari satuan kesejahteraan rakyat, dan SKPD terkait dibantu dari Pemkab Jepara.
Semua unsur itu bahu-membahu memikirkan langkah dan upaya bersama untuk membantu kehidupan para cicit RA Kartini itu.
Bupati Jepara Ahmad Marzuki, di sela peringatan hari Kartini di Pendopo Kabupaten Jepara, Sabtu (21/4/2018) mengungkapkan bahwa keturunan langsung RA Kartini yang tinggal di Bogor, Jawa Barat tinggal dalam kondisi memprihatinkan.
Baca Juga: Bekerja Keras hingga Tak Memiliki Waktu Istirahat, Chung Ha: Saya Ingin Berhenti Tapi Tidak Bisa
RA Kartini lahir Jepara pada 139 tahun lalu diketahui menikah dengan Bupati Rembang RM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, pada 12 November 1903.
Putri dari bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat itu dikaruniai putra semata wayang RM Soesalit Djojoadhiningrat, yang lahir pada 13 September 1904.
RM Soesalit diketahui menikah dengan Siti Loewijah.
Dari pernikahan itu lahirkah seorang putra bernama Boedi Setyo Soesalit.
Boedi Soesalit merupakan satu-satunya cucu RA Kartini.
Kemudian Boedi Soesalit menikah dengan Sri Bidjatini dan dikaruniai lima orang anak. Kelimanya yaitu Kartini, Kartono, Rukmini, Samimum, dan Rachmat.
Namun sejak Boedi meninggal, kehidupan cicit RA Kartini itu memprihatinkan.
Dari lima cicit itu, hanya cicit tertua bernama Kartini yang relatif ekonominya lebih baik.
"Setelah Boedi Soesalit meninggal, cucu menantu RA Kartini, Sri Bidjatini bersama lima anaknya hidup dalam keprihatinan," ungkap Bupati Jepara Ahmad Marzuki.
Marzuki merinci, cicit bernama Kartono saat ini berprofesi sebagai tukang ojek.
Begitu pula dengan cicit bernama Samimum yang berprofesi sebagai tukang ojek. Cicit lain bernama Rukmini telah ditinggal mati suaminya, juga kesulitan masalah ekonomi.
"Sementara Racmat sudah meninggal,” ucap Marzuki.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Jateng Bentuk Tim Kecil Telusuri Keberadaan Cicit RA Kartini yang Disebut Hidup Susah
(*)