Pertama, pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. Lakukan SADARI setiap bulan di hari ke-7 sampai ke-10 sejak hari pertama menstruasi.
Pada saat melakukan SADARI, perhatikan jika ada perubahan pada payudara Anda. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai diantaranya muncul benjolan di payudara atau ketiak, warna kulit payudara berubah, dan puting terasa sakit dan/atau menjorok ke dalam kulit.
Kedua, pemeriksaan payudara klinis atau SADANIS oleh petugas kesehatan atau dokter. SADANIS tetapi perlu dilakukan secara rutin meskipun tidak ada gejala. Ketiga, skrining mamografi bagi perempuan yang berusia lebih dari 40 tahun.
Apabila terdapat riwayat keluarga yang pernah mengidap payudara, deteksi dini sebaiknya dilakukan dari mulai umur 30 tahun atau sesuai anjuran dokter. Sebab, riwayat keluarga memiliki risiko turunan yang tinggi.
Kenali gejala kanker payudara
Apabila ditemukan kelainan pada hasil pemeriksaan deteksi dini seperti pada SADARI, SADANIS, mamografi, atau lainnya, segeralah periksakan diri ke instalasi kesehatan terdekat, meskipun Anda tidak merasakan gejala apapun.
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes awal, salah satunya tindakan biopsi.
Pada tindakan biopsi, dokter akan mengambil sampel jaringan kemudian dianalisis melalui pemeriksaan patologi anatomi untuk menegakkan dan mengetahui jenis kanker.
Dengan demikian, dokter bisa mendiagnosis dan memberikan pilihan terapi yang tepat.
Jenis-jenis kanker payudara
Sebelum mengetahui cara penanganan yang tepat dan optimal untuk kanker payudara, penting bagi Anda untuk memahami jenis-jenis kanker payudara terlebih dahulu.