Tubuh menghasilkan hormon yang disebut kortisol sebagai respons terhadap stres, yang menghalangi pelepasan leptin dan insulin, dan meningkatkan rasa lapar.
Inilah sebabnya ketika kita stres, kita cenderung tertarik pada makanan berenergi tinggi, seperti kue dan permen.
“Suasana hati tidak diragukan lagi merupakan konteks yang kuat, terutama suasana hati yang negatif. Kami mendambakan makanan hadiah. Pola ini sebagian terjadi pada masa kanak-kanak ketika orang tua memberi kita makanan manis untuk menunjukkan cinta atau penghargaan," kata Prof Hill.
Sekarang, bagaimana cara untuk menghindari keinginan makan junk food yang benar?
1. Buatlah jurnal, tuliskan waktu kamu menginginkan makanan ringan yang tidak sehat.
Apa yang kamu idamkan, emosi saat itu, dan apa yang kamu makan sebelumnya serta seberapa banyak.
Perhatikan apakah ada pola pada saat kamu mendambakannya atau situasi apa pun yang mungkin menimbulkannya.
2. Jika kamu mendambakan soda yang banyak gula, cobalah soda dengan rendah atau tanpa gula.
Jika kamu ingin sandwich keju panggang, buatlah di atas roti gandum dengan keju rendah lemak.
Baca Juga: Disney Bakal Hadirkan Serial Prekuel Beauty and the Beast, Dibintangi Josh Gad dan Luke Evans
3. Jangan menghalangi diri sendiri, hal ini dapat menyebabkan keinginan kuat yang menyebabkan makan berlebihan.
Tidak apa-apa untuk memanjakan diri sesekali, tetapi yang terpenting adalah mengontrol porsi.
Keinginan makan junk food berkurang bila dikonsumsi lebih jarang dan pada ukuran porsi yang lebih kecil.
4. Jangan biarkan diri terlalu lapar.
Dalam keadaan sangat lapar, orang cenderung menginginkan makanan yang cepat dan mudah seperti permen atau keripik.
(*)