Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Perayaan Natal 2020 kali ini tampaknya akan berbeda dari tahun sebelumnya.
Pasalnya, seluruh umat Kristiani akan melaksanakan ibadah Natal 2020 secara virtual.
Bukan tanpa sebab, mengingat perayaan hari Natal 2020 ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tahun 2020 Terasa Berbeda, Delon Thamrin Maknai Natal dengan Berbagi Makanan di Jalan
Bahkan hingga kini belum ada tanda-tanda membaik dari wabah virus Covid-19 di Indonesia.
Keputusan ini pun telah disampaikan langsung oleh ketua Umum PGI Gomar Gultom
"PGI sudah keluarkan surat imbauan kepada seluruh gereja untuk memindahkan perayaan-perayaan Natal ke virtual," kata Ketua Umum PGI Gomar Gultom seperti dikutip Grid.ID dari nasional.kompas.com, Jumat (11/12/2020).
Imbauan ini dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang untuk tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Seperti yang kita tahu, Covid-19 masih sangat berbahaya.
Hingga saat ini pun jumlah pasien positif Covid-19 masih terus ada.
Baca Juga: 10 Quotes Ini Cocok Banget Buat Mengekspresikan Kehangatan Natal 2020 di Sosmed Kamu
Meskipun demikian, Presiden Jokowi tetap akan menegaskan dalam pengendalian pandemi Covid-19.
"Melihat ini (angka-angka indikator), sebetulnya kita sangat optimis dalam pengendalian covid-19 ini," ujar Presiden Jokowi seperti dikutip Grid.ID dari kaltim.tribunnews.com, Selasa (1/12/2020).
"Tetapi kemarin saya sampaikan, saya memang kalau ada peningkatan sedikit saja pasti saya akan berikan warning secara keras karena kita nggak mau ini keterusan," sambunya.
"Jadi saya ingatkan itu karena memang ada kenaikan sedikit, itu yang harus segera diperbaiki," imbuh Presiden Jokowi.
Lantas, Presiden Jokowi pun memaparkan sejumlah angka indikator dalam penanganan tersebut.
Dituturkan oleh sang Presiden jika angka kesembuhan jauh lebih baik dari rata-rata.
"Kemudian yang berkaitan dengan kasus aktif, angka kasus aktif di Indonesia sekarang ini 13,25 persen. Ini juga jauh lebih baik dari angka rata-rata kasus aktif dunia yaitu di angka 28,55 persen," lanjutnya.
"Artinya semakin bulan semakin baik. Hanya yang masih belum dan perlu terus kita perbaiki yaitu di angka kematian, itu kita masih di 3,1 persen, angka kematian dunia 2,32 persen," jelasnya.
(*)