Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri AstutiGrid.ID - Beberapa waktu yang lalu, warga di Tanah Air tengah dihebohkan dengan tewasnya satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.Kabarnya, satu keluarga beranggotakan empat orang itu, tewas akibat dibantai kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Ali Kalora.Menghebohkan masyarakat di akhir bulan November 2020 lalu, baru-baru ini Indonesia kembali dibuat geger dengan tewasnya 6 anggota Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga: Belum Genap Sebulan Salah Satu Menterinya Kembali Diamankan KPK, Presiden Joko Widodo Soroti Kasus Juliari Batubara: Itu Berhubungan dengan Uang Rakyat!Masih menjadi kontroversi, 6 anggota FPI itu dikabarkan tewas akibat ditembak aparat berwajib lantaran melakukan tindak perlawanan pada polisi.Dikabarkan dari Kompas.com, tewasnya enam anggota FPI simpatisan Rizieq Shihab itu berlangsung dalam aksi bentrok yang berlangsung di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Senin (7/12/2020) lalu.Menyoroti kasus hukum dan musibah yang tengah terjadi di Tanah Air, akhirnya Presiden Joko Widodo angkat bicara.Melalui cuitannya di Twitter, Minggu (13/12/2020), Presiden Joko Widodo akhirnya menyoroti kasus besar yang sedang menjadi sorotan di tengah musibah pandemi Covid-19 itu.
Baca Juga: Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution Curahkan Rasa Pilunya Saat Melihat Calon Kota yang Akan Dipimpinnya Terendam BanjirYa, seolah persoalan semakin bertumpuk tiada henti, Presiden Jokowi minta aparat berwajib bekerja sesuai hukum dan keadilan yang berlaku."Di negara hukum ini, sudah kewajiban aparat penegak hukum menegakkan hukum secara tegas dan adil," ujarnya.
"Dalam menjalankan tugasnya, aparat dilindungi oleh hukum," sambungnya.
Tak hanya pada polisi, orang nomor satu di Indonesia itu juga menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran hukum yang merugikan sesama."Masyarakat tidak boleh bertindak semena-mena dan melakukan perbuatan melanggar hukum yang merugikan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Gelar Pernikahan, Sule dan Nathalie Holscher Dapat Ucapan dari Presiden Joko Widodo"Apalagi bila perbuatannya itu sampai membahayakan bangsa dan negara," imbuhnya.Menyoroti dua kasus pembantaian itu, Jokowi berharap aparat tegas dapat bekerja sesuai landasan hukum yang berlaku.Izinkan aparat bertindak tegas dan mengambil langkah, Presiden berharap pihak penegak hukum dapat menggunakan kewenangannya secara wajar."Aparat hukum juga tidak boleh gentar dan mundur sedikitpun dalam melakukan penegakan," ujarnya.
Baca Juga: Joe Biden Kalahkan Donald Trump dalam Pemilu Presiden Amerika, Jokowi Beri Ucapan Selamat: Cerminan dari Harapan Atas Demokrasi"Namun, aparat harus mengikuti aturan hukum, HAM, dan menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur.""Jika terdapat perbedaan pendapat tentang proses penegakan hukum, gunakan mekanisme hukum, termasuk melibatkan lembaga independen seperti Komnas HAM," pungkasnya.
(*)