Find Us On Social Media :

10 Makanan Agar Kita Nggak Gampang Sakit, Yuk Konsumsi Mulai Hari Ini!

By Devi Agustiana, Rabu, 16 Desember 2020 | 07:51 WIB

Ada 10 jenis makanan yang bisa membuat tubuh tak mudah sakit, mulai dari sup ayam sampai jeruk.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Ketika berbicara tentang sistem kekebalan, ternyata apa yang kamu makan adalah unsur utamanya.

Makanan secara keseluruhan memainkan peran penting dalam meningkatkan pertahanan.

Hal ini dijelaskan oleh Dr. Robert Graham, MD, MPH, chef dan salah satu pendiri FRESH Medicine.

"Langkah pertama dalam memperkuat sistem kekebalan Anda adalah menjaga pola makan sehat dan seimbang yang kaya akan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, lemak sehat, serta pra dan probiotik dan protein berkualitas tinggi," katanya.

Baca Juga: Inilah 6 Alasan Mengapa Anda Diwajibkan untuk Minum Air Hangat Saat Perut Kosong!

Ada makanan tertentu yang harus kamu konsumsi sesering mungkin agar tidak mudah sakit

Dirangkum Grid.ID dari laman Eat This Not That, di bawah ini 10 makanan yang direkomendasikan dokter untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

1. Asparagus

Asparagus adalah prebiotik makanan, yaitu sejenis serat yang tidak dapat dicerna.

Ini disebut oligosakarida.

Baca Juga: Hati-hati Pandemi Belum Usai, Ini 5 Tanda Imun Tubuh Sedang Lemah

Dr. Graham menyarankan untuk menganggap prebiotik sebagai makanan atau pupuk sehat di dalam usus.

Prebiotik bekerja dengan meningkatkan sistem kekebalan dengan meningkatkan sitokin anti-inflamasi sekaligus mengurangi sitokin proinflamasi.

2. Susu

Menurut Dr. Elizabeth Zmuda, Direktur Pendidikan Kedokteran, Rumah Sakit Dokter di OhioHealth, susu adalah sumber selenium yang baik dan sumber seng penting.

Menurut Zmuda, selenium meningkatkan fungsi banyak sel kekebalan.

Baca Juga: Resep Tumis Telur Puyuh, Sajian Sederhana Peningkat Kekebalan Tubuh

3. Jamur shiitake

Jamur shiitake dikenal sebagai jamur obat.

"Dapat mendukung pertahanan kekebalan tubuh melawan infeksi dengan bekerja pada berbagai elemen sistem kekebalan dan meningkatkan respons kekebalan sel T," kata Dr. Graham.

4. Brokoli

Brokoli mengandung senyawa yang disebut sulforaphane glukosinolat, yang merupakan agen pelawan penyakit dengan meningkatkan kekebalan.

Baca Juga: Mendorong Sistem Kekebalan Tubuh Sampai Meningkatkan Kesehatan Jantung, Inilah 6 Manfaat Bawang Putih yang Perlu Kamu Ketahui

5. Sup ayam

Profesor di Learner College of Medicine dan penulis 4 buku terlaris # 1 New York Times, Dr. Roizen menjelaskan bahwa penelitian telah menemukan bahwa bahan-bahan dalam sup ayam memiliki efek anti-inflamasi.

Ini karena ayam, kaldu, dan sayuran semuanya bekerja sama.

6. Jahe

Jahe sudah dikenal lama memiliki kemampuan untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Dalam satu percobaan, jahe terbukti dapat memblokir virus," kata Dr. Roizen.

Baca Juga: Cek Sekarang Juga! Ini Tanda-tanda Kamu Kekurangan Vitamin C, Mulai dari Kekebalan Tubuh Menurun hingga Anemia

7. Bawang putih

Bawang putih kaya akan allicin, senyawa sulfur yang telah terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

8. Yogurt

"Yogurt yang memiliki kultur aktif dan hidup punya sifat probiotik yang dapat meningkatkan sistem kekebalan, dengan menyeimbangkan dan membantu tubuh memproduksi bakteri bermanfaat,” kata Dr. Riva L. Rahl, MD, direktur medis Cooper Healthy Living dan Cooper Aerobics Center.

Otomatis itu dapat melawan bakteri berbahaya lainnya.

Baca Juga: Hati-hati! Diabetes Tipe 2 Mudah Menyerang Anak, Ini Cara Mencegahnya

9. Jeruk

Buah-buahan dalam keluarga jeruk termasuk jeruk, lemon, jeruk nipis, dan grapefruits kaya akan vitamin C.

Vitamin C adalah salah satu pendorong terbaik sistem kekebalan tubuh.

Ia bekerja dengan meningkatkan produksi sel darah putih, yang melawan infeksi.

Baca Juga: Hati-hati! Ternyata Biji Apel Mengandung Racun Sianida Loh

10. Kembang kol

Kembang kol adalah anggota dari keluarga sayuran silangan bersama dengan kubis, brokoli, sawi, dan sebagainya.

"Dua manfaat terbesarnya adalah dikemas dengan antioksidan dan vitamin C," kata Dr. Sabrina A. Falquier, MD, dokter penyakit dalam.

(*)