“Ternyata si anak ini memberikan signal, there is something wrong with me, aku tuh pencernaannya enggak bagus, aku tuh sembelit. Ternyata segitunya ya,” ujar Putri di acara yang sama.
Putri mengakui, kesibukannya sebagai ibu dua anak membuatnya sering tak bisa mempersiapkan sarapan untuk Iori yang kini sudah mulai sekolah dari rumah.
Alhasil, saat di kelas, Iori kerap tak fokus dan perhatianya kerap teralihkan.
Menurut Dr.Rita, perubahan sifat pada anak, seperti yang ditunjukkan Iori, seharusnya bisa lebih diperhatikan oleh orangtua.
Ia meminta pada orangtua agar mencari tahu apa pangkal masalah dari perubahan sikap pada anak, dan mencari solusinya, apakah karena pencernaannya yang sedang bermasalah, atau ada hal lain yang memengaruhinya.
“Orangtua harus segera merespon perubahan-perubahan itu, kalau anak sering bad mood, memberi emosi yang tidak tepat. Karena ini akan jadi kebiasaan, kalau tidak bagus ini akan berpengaruh pada kehidupannya nanti,” ujar Rita.
Belajar dari pengalaman, Putri Titian kini mengerti bahwa memberikan asupan nutrisi pada anak, tidak bisa sembarangan.
“Buat anak jangan dilihat dari murahnya aja atau yang lagi diskon apa di supermarket. Tapi pilih dari manfaatnya, dan juga kandungannya," ujar Putri.