Bagi Zhobad, dengan memanfaatkan barang bekas untuk pohon Natal bisa mengurangi sampah di sekitar kita.
Ia pun mengajak seluruh pemuda lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Bukan tanpa sebab, hal ini demi mengasah kreativitas para pemuda agar terus berinovasi.
"Kami akan terus mendorong pemuda-pemuda Toraja khususnya Misa Kada untuk terus berinovasi setiap perayaan Natal," pungkasnya.
Sementara melansir dari regional.kompas.com, di kota Salatiga, para pemuda beragama muslim tampak gotong royong menghias pohon cemara.
Hal ini dilakukan demi menghargai antarumat beragama nasrani yang akan merayakan hari besar keagamaan mereka.
"Dulu pohon cemara ini masih pendek, tapi sekarang tingginya sekitar lima meter," kata Sapto, salah satu pemuda yang tinggal di Jalan Pudaksari, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Minggu (13/12/2020).
"Kami itu semua teman sejak kecil, jadi tolong-menolong. Pengerjaan butuh waktu sekitar satu minggu, karena dihias saat semua pulang kerja," katanya.
Tak main-main, rutinitas menghias pohon cemara ini dilakukan bersama dengan remaja Muslim selama empat tahun terakhir loh!
Wah gimana nih menurut kamu?
(*)