Lantaran sering dibandingkan dengan saudara kembarnya yang sukses menempuh pendidikan di Universitas ternama, akhirnya Kak Seto memilih untuk pergi dari rumah.
Hidup berbulan-bulan di jalanan Ibu Kota, Kak Seto nekat tekuni berbagai pekerjaan untuk menyambung hidupnya.
"Saya pernah tujuh bulan jadi gelandangan, jadi pemulung. Tujuh bulan tidur di emperan, tempat sampah, pasar," ujarnya.
Baca Juga: Temannya Selalu Mempertanyakan soal Rambut hingga Penasaran Memegang, Kak Seto: Wignya dari Allah
"Kemudian jadi tukang batu, kuli pasar segala macem yang otot-otot keluarnya luar biasa, angkat 50 kilo ke atas," sambungnya.
Tak hanya itu, demi menyambung hidupnya saat meninggalkan rumah tanpa pamit, Kak Seto sempat merasakan pahitnya hidup sebagai pembantu.
"Terus tujuh tahun saya menjadi pembantu rumah tangga, dan kerja dari jam setengah 5 sampai jam 11 malam," ujarnya.
Ya, bagi Kak Seto, perjalanan hidupnya itulah yang menjadikan dirinya awet muda.
Baca Juga: Setelah 22 Tahun Menikah Akhirnya Rohimah Alli Gugat Cerai Kiwil
Pasalnya meskipun hidup dengan bersusah payah, Kak Seto mengaku selalu bersyukur dan menikmati perjalanan hidupnya.
"Tapi ya itu, kalo saya merasa dengan hati yang penuh rasa syukur, selalu berfikir positif, selalu senyum, segala macem itu yang akhirnya gak ada beban gitu," ujarnya.
(*)