Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini seorang kakek di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah, Jawa Timur mengalami kejadian nahas.
Tak diketahui bagaimana awal mula kronologi berlangsung, tiba-tiba kakek berusia 65 tahun itu disebutkan tewas.
Mengambang di tambaknya sendiri, kakek bernama Munajib itu ditemukan pada Selasa (15/12/2020).
Dikutip dari TribunJatim.com, jasad kakek Munajib ditemukan oleh penggembala kambing bernama Khudori (45).
Mengundang kehebohan warga, Kapolsek Glagah, AKP M Kosim segera mengevakuasi korban.
"Menurut keterangan keluarganya, pak Munajib ini memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau hipertensi," ujarnya.
Ya, keluarga korban menduga sang kakek kambuh saat berada di lokasi tambak tersebut.
Mashuri (52) selaku keluarga korban, membeberkan bahwa kakeknya setiap hari selalu menjalankan rutinitas di tambak tersebut.
Menempuh jarak satu kilometer dari kediamannya, korban setiap pagi selalu mendatangi tambak miliknya.
Namun sayang, kali ini sang kakek justru mengejutkan keluarga dan warga sekitar saat ditemukan meninggal dunia secara mendadak.
"Saat saya melewati tambak milik Mbah Munajib, melihat korban sudah mengapung di tambaknya dalam posisi tengkurap," tutur saksi mata, Khudori.
Dibantu Kades Wedoro Mimmas'idah, Bidan Desa, Suprihati Ningsih, serta para tetangga berlanjut ke TKP mengevakuasi jasad korban.
Kendati tak ditemukan luka atau tanda-tanda mencurigakan, keluarga korban telah mengikhlaskan kejadian naas yang menimpa kakek Mujib.
Dikutip dari Kompas.com, tewasnya wanita bernama Yuliani (42) di Situ Cipondoh, Jalan Eretan, Cipondoh, Tangerang, Jumat (20/11/2020) juga menyedot perhatian warga.
Ditemukan mengambang, Yuliana dikabarkan tewas akibat depresi setelah divonis positif covid-19.
Dikonfirmasi Kanit Reskrim Polsek Cipondoh Ipda Riono mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang melintas di sekitar Situ Cipondoh pukul 06.00 WIB.
"Dari keterangan keluarga, (dia) depresi. Iya (karena positif Covid-19), begitu. Tapi saya tidak bisa memastikan, karena kalau untuk itu harus ke Dinkes (Dinas Kesehatan)," ujar Riono saat dihubungi, Jumat.
(*)