Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Penyebaran virus covid-19 masih menjadi perhatian penting bagi masyarakat Korea Selatan.
Baru-baru ini kabar tak sedap terkait covid-19 datang dari Big Hit Entertainment.
Agensi yang menaungi grup BTS itu diketahui akan memiliki sebuah gedung perusahaan baru di daerah Yongsan.
Namun terjadi infeksi massal di lokasi konstruksi Yongsan Trade Center yang akan dipakai oleh Big Hit.
Baca Juga: Lepas Masker Saat Kunjungi Anak-anak di Rumah Sakit, Melania Trump Tuai Kecaman
Seperti yang dikutip dari Allkpop, Kamis (17/12/2020), Big Hit mengkonfirmasi penularan masal di antara para petugas di lokasi konstruksi.
"Kami baru-baru ini mengonfirmasi bahwa infeksi kolektif terjadi di lokasi pembangunan Yongsan Trade Center di Yongsan-gu, Seoul, melalui Lembaga Pusat Pengendalian Penyakit," jelas salah satu perwakilan Big Hit kepada News 1.
Pada tanggal 12 Desember telah masuk sebuah laporan yang mengkonfirmasi bahwa terdapat 62 orang termasuk 56 pekerja konstruksi yang positif.
Baca Juga: Nggak Main-main, Jimin BTS Buktikan Popularitas dengan Penjualan Majalah Tertinggi
Big Hit kemudian segera melakukan penyelidikan lanjutan kepada seluruh karyawan.
Yang mempunyai catatan mengunjungi lokasi tersebut hingga tanggal 13 Desember.
Setelah di data, orang-orang tersebut kemudian akan melakukan tes sesuai protokol yang ada.
"Kami telah mengidentifikasi semua karyawan yang mengunjungi lokasi konstruksi hingga tanggal 13 dan akan melakukan tes COVID19 pre-emptive," ujar perwakilan agensi tersebut.
Mengenai pengelolaan karantina, Big Hit mengaku telah bekerja sama dengan pihak otoritas untuk menyelidiki rute yang disinyalir menjadi tempat penyebaran virus.
Perlu diketahui jika sebelumnya Big Hit dan seluruh perusahaan yang berafiliasi dengannya.
Memutuskan untuk menyewa seluruh gedung yang ada di Yongsan Trade Center dan menggunakannya sebagai gedung perusahaan yang baru setelah proses konstruksi selesai.
Namun akhirnya pembangunan gedung tersebut terpaksa dihentikan, karena merebaknya infeksi virus covid 19.
(*)