Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Bus pariwisata, baru-baru ini dikabarkan tengah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Tepatnya di jalan Turunan Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kejadian nahas itu berlangsung pada Selasa (15/12/2020).
Mengangkut 27 penumpang, bus tersebut dikabarkan nyungsep dan memakan waktu hingga 10 jam proses evakuasi.
Bus berwarna hijau dari Bandung itu diketahui hendak menuju pangandaran.
Dikutip dari TribunJabar.com, Kamis (17/12/2020), evakuasi untuk mengangkat bus tersebut dikabarkan cukup sulit.
Bahkan, pihak berwajib harus mendatangkan tiga truk derek dan tiga truk molen sekaligus untuk menarik bus tersebut.
Menurut informasi dari warga, posisi bus sebenarnya tidaklah terperosok cukup jauh.
Bus pariwisata tersebut hanya berada di tepi jurang dan sebagian sisinya masih menonjol ke badan jalan.
Namun, usut punya usut, kecelakaan lalu lintas yang membuat bus terperosok ke jurang itu bukanlah hal wajar.
Warga desa setempat justru mengait-ngaitkan kecelakaan tersebut dengan urban legend puluhan tahun silam.
Ya, dibalik repotnya proses evakuasi bus pariwisata tersebut, warga mempercayai kecelakaan tersebut memiliki hubungannya dengan tewasnya sinden cantik di zaman Belanda.
Konon katanya, sinden bernama Neng Syarifah itu, dibunuh dan dijadikan tumbal dalam pembangunan jembatan Cirengge, Gentong bawah, Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten.
"Sejak kejadian itu, setiap terjadi kecelakaan di Gentong selalu dikaitkan dengan arwah Neng Syarifah," ujar Ema Rohima, seorang warga, yang ditemui Rabu (16/12/2020).
Saking banyaknya kejadian nahas di sana, pada tahun 70-an, warga Gentong kompak melakukan selamatan atas meninggalnya almarhum Neng Syarifah.
Ya, setelah dilakukan selamatan, warga mengakui jumlah kecelakaan yang terjadi di lokasi sekitar menurun secara drastis.
Meskipun dikait-kaitkan dengan mitos dan kepercayaan tersebut, Kanitlantas Polsek Kadipaten, Iptu Edi membenarkan bahwa kondisi di lokasi tersebut juga perlu di perhatikan.
Selain banyak kendala, kondisi geografis di lokasi tersebut juga cukup curam.
"Kendalanya adalah medan yang curam di lokasi bus nyungsep, sehingga saat bus ditarik ada bagian kolong bus yang nyangkut ke tanah," ujar Kanitlantas Polsek Kadupaten, Iptu Edi.
"Karena tiga truk derek sekaligus tak kuat menarik bus, kami mendatangkan dua truk tronton molen untuk membantu menarik. Lagi-lagi tak berhasil," sambungnya.
Baca Juga: Eksis karena Viral, Mpok Alpa Masih Tak Percaya Kini Jadi Artis
Berhasil mengevakuasi selama 10 jam, pihak berwajib membeberkan tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Lewati medan curam, kecelakaan bus pariwisata juga terjadi di Muaro Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Dikutip dari Kompas.com, bus berisikan 33 anggota Brimob Polda Sumatera Selatan itu dikabarkan terguling Kamis (17/12/2020) tadi.
"Ya, terguling di Muaro Hemat, kondisi jalan menurun dan ada tikungan, mobil jadi tidak terkendali," kata Kasat Reskrim Polres Kerinci Edi Mardi melalui sambungan telepon, Kamis (17/12/2020).
Tak ada korban jiwa, pihak berwajib menyampaikan 3 penumpang mengalami luka berat dan sudah dilarikan ke RS MH Thalib, Kota Sungaipenuh.
(*)