Soal jumlah pintu, Krisdani yang telah memandu sejak tahun 2000, mengatakan jika pernah ada penghitungan jumlah pintu pada tahun 2010.
Baca Juga: Mengapa Berkemah Jadi Ide Paling Aman Isi Liburan Saat Pandemi?
Tepat di awal tahun tersebut, Lawang Sewu telah selesai direstorasi besar-besaran.
"Setelah restorasi itu mulai kita singkronisasi data-data wisata untuk panduan tour guide, termasuk penghitungan pintu. Jadi yang dihitung itu daun pintunya ya," ujar Krisdani.
Ia menjelaskan jumlah pintu sebenarnya setelah dihitung ialah 928 daun pintu, tidak sampai 1.000.
Namun, masyarakat saat itu menyebutnya Lawang Sewu karena memang memiliki pintu yang amat banyak.
"Total dari lima gedung, paling banyak gedung A, gedung utama, karena memang paling besar," ucapnya.
Bangunan yang didirikan mulai 1916-1918 ini memiliki lima gedung dengan fungsi yang berbeda-beda dahulunya.
Baca Juga: Ikut Sahkan UU Cipta Kerja, Eko Patrio Kena Serang Netizen: Kok Jahat!
Menurut Krisdani, perbedaan tersebut dikelompokan berdasarkan jenis pekerjaannya.
"Kalau di gedung A isinya orang-orang penting, pusatnya. Kalau di B itu paling banyak orang pribumi yang jadi karyawan bawahan," terangnya.
Saat ini mengunjungi Lawang Sewu dikenakan tiket Rp 10.000 untuk sorang dewasa, dan Rp 5.000 untuk anak.
Bila ingin berkeliling bersama pemandu wisata, dikenakan biaya tambahan Rp 50.000 untuk satu rombongan yang di bawah 10 orang.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapakah Jumlah Sebenarnya Pintu di Lawang Sewu?"