Lalu bagaimana dengan saya yang diberikan penglihatan yang sempurna? Sudah berapa juz hafalan Al Qur'annya dan mengeluhkah kita jika keadaan seperti mereka?” tulisnya di kolom caption.
Rupanya Umi Pipik merasa malu lantaran dirinya yang memiliki panca indera lengkap justru belum memiliki ketaatan seperti penduduk yang ditemuinya.
Karenanya, Umi Pipik mengajak para netizen untuk mengambil hikmah dari kejadian ini untuk meningkatkan ibadah kepada Yang Di Atas.
“Mereka mentarbiyah saya hari ini, kadang kita yang bisa melihat, saat melihat mereka kita kasihan karena mereka tidak bisa melihat!
Tetapi jujur yang harus dikasihani adalah diri kita, kita memganggap mereka cacat padahal sejatinya mata mereka diselamatkan oleh Allah dari maksiat.
Lalu bagaimana dengan mata kita? Berapa lama mata ini kita pakai untuk melihat keburukan, melihat maksiat, dipakai untuk memandang orang dengan buruk sangka, penuh kebencian, mata tidak dipakai untuk membaca Al Qur'an.
Ya Rabb, sungguh ternyata orang yang cacat bukan mereka yang saat ini saya lihat, tetapi orang yang cacat sesungguhnya yang hatinya tidak mengenal Allah, jauh dari ketaatan,” pungkasnya.
Unggahan Umi Pipik ini sontak mengundang reaksi dari para netizen yang mereka tersentuh dengan video yang mereka lihat.
“Masya Allah Tabarakallah ummi sayang sehat-sehat selalu,” tulis @ida.herliana.
“Subhanallaah Bidadari surganya almarhum Ustaz Uje. Semoga selalu dalam perlindungan Allah Yaa Ummi Pipik,” tulis @alfian5458. (*)