Grid.ID – Tak terasa 7 tahun sudah mendiang Ustaz Jefri Al Buchori meninggal dunia.
Pendakwah kondang yang akrab disapa Uje tersebut mengembuskan napas terakhir akibat kecelakaan pada 26 April 2013 silam.
Meskipun telah bertahun-tahun berpulang, keluarga Uje nyatanya tetap jadi sorotan hingga kini, khusus istrinya Pipik Dian Irawati.
Bukan tanpa alasan, Pipik Dian Irawati sejak saat itu harus menanggung peran ganda sebagai ayah sekaligus ibu bagi keempat anaknya.
Wanita yang dikenal dengan julukan Umi Pipik ini banting tulang untuk menghidupi Adiba Khanza, Abidzar Al-ghifari, serta adik-adiknya.
Bak mengikuti jejak almarhum suaminya, Umi Pipik kini aktif menyebarkan siraman rohani dengan menjadi seorang pendakwah.
Selain itu, wanita 43 tahun tersebut melakoni seabrek bisnis, mulai dari berjualan rempah saffron hingga tanaman hias.
Meskipun begitu, status yang mentereng tak lantas membuat Umi Pipik jemawa dan besar kepala.
Pasalnya, beberapa waktu lalu Umi Pipik sempat menyuarakan isi hatinya yang merasa malu menyandang gelar istri Uje.
Ini bermula dari postingan Instagram miliknya @_ummi_pipik_ pada 6 Maret 2020 lalu.
Rupanya Umi Pipik kala itu menyambangi rumah seorang penduduk di mana semua penghuninya merupakan tuna netra.
"Hari Jumat ini saya seperti tertampar, Allah tuntun langkah ini ke sebuah rumah yang penghuninya tuna netra semua, rumah kontrakan yang kecil ini.
Di pagi hari mereka sebelum mencari rejeki , jam 8 pagi mereka menghafal Al Qur'an terlebih dahulu, baru setelah itu mereka pergi jualan kerupuk dengan keadaan mereka yang tuna netra.
Saya tadi pas datang suami-suami mereka sedang sholat Jumat.
Jujur demi Allah hati ini malu dan sangat malu.
Mereka yang tidak bisa melihat tapi semangat memghafal Qur'annya hingga sudah hafal dari juz 30 dan sedang menghafal juz lainnya.
Lalu bagaimana dengan saya yang diberikan penglihatan yang sempurna? Sudah berapa juz hafalan Al Qur'annya dan mengeluhkah kita jika keadaan seperti mereka?” tulisnya di kolom caption.
Rupanya Umi Pipik merasa malu lantaran dirinya yang memiliki panca indera lengkap justru belum memiliki ketaatan seperti penduduk yang ditemuinya.
Karenanya, Umi Pipik mengajak para netizen untuk mengambil hikmah dari kejadian ini untuk meningkatkan ibadah kepada Yang Di Atas.
“Mereka mentarbiyah saya hari ini, kadang kita yang bisa melihat, saat melihat mereka kita kasihan karena mereka tidak bisa melihat!
Tetapi jujur yang harus dikasihani adalah diri kita, kita memganggap mereka cacat padahal sejatinya mata mereka diselamatkan oleh Allah dari maksiat.
Lalu bagaimana dengan mata kita? Berapa lama mata ini kita pakai untuk melihat keburukan, melihat maksiat, dipakai untuk memandang orang dengan buruk sangka, penuh kebencian, mata tidak dipakai untuk membaca Al Qur'an.
Ya Rabb, sungguh ternyata orang yang cacat bukan mereka yang saat ini saya lihat, tetapi orang yang cacat sesungguhnya yang hatinya tidak mengenal Allah, jauh dari ketaatan,” pungkasnya.
Unggahan Umi Pipik ini sontak mengundang reaksi dari para netizen yang mereka tersentuh dengan video yang mereka lihat.
“Masya Allah Tabarakallah ummi sayang sehat-sehat selalu,” tulis @ida.herliana.
“Subhanallaah Bidadari surganya almarhum Ustaz Uje. Semoga selalu dalam perlindungan Allah Yaa Ummi Pipik,” tulis @alfian5458. (*)