Pasalnya, para anak seringkali tak paham dan mengira pekerjaan orangtua bukanlah kegiatan yang serius.
"Karena pada awalnya kalau aku bilang mau kerja seolah-olah kayak aku mau liburan, nangis, drama, umpet-umpetan, akhirnya pas aku ajak liat langsung situasi kerjanya, mereka akhirnya bisa ngerti," ungkap Arumi Bachsin.
Sehingga, seiring bertambah umur, anak-anaknya semakin memahami pekerjaan orangtua.
"Sampai akhirnya yang gede, 'kakak mau ikut mama kerja lagi nggak?' 'Nggak ah ma, kakak di rumah aja, soalnya bosen ikut mama kerja,' akhirnya itu kasih anak ngerti," tutup Arumi Bachsin.
(*)