Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ada beragam macam pola diet, tinggal disesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing.
Salah satu pola diet yang cukup terkenal adalah diet vegan.
Mengutip laman Nakita.id, vegan adalah diet yang menghindari semua produk mengandung hewani.
Diet vegan merupakan gaya hidup masyarakat yang berupaya untuk tidak mengeksploitasi hewan dan kekejaman terhadap hewan sebanyak mungkin.
Pola makan vegan dapat dipandang sebagai bentuk vegetarianisme yang paling keras.
Menurut mereka, mengkonsumsi hewan sama saja mengeksploitasi hewan tersebut.
Baca Juga: Punya Masalah Hormonal, Eva Celia Putuskan jadi Vegan
Oleh sebab itu pola makan vegan tidak mengonsumsi daging, susu, telur dan bahan-bahan yang berasal dari hewan.
Ini termasuk madu, gelatin, pepsin, albumin, whey protein, kasein, dan beberapa bentuk vitamin D3.
Vegan percaya bahwa hewan memiliki hak untuk bebas dari kepentingan manusia, baik itu untuk makanan, pakaian, ilmu pengetahuan atau hiburan.
Baca Juga: Jangan Asal Melakukan Diet, Salah Mengurangi Nutrisi Sangat Membahayakan Bagi Kesehatan Otak
Bagaimanapun pelaku diet vegan memang bisa memperoleh penurunan berat badan, ia juga bisa memperbaiki kesehatan ginjal, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mengendalikan kadar gula darah.
Tapi ada fakta mengejutkan lainnya yang harus kamu tahu.
Hal itu tak lain adalah dampak negatif diet vegan untuk kesehatan.
Baca Juga: Berhenti Diet Jelang Pernikahan, Jessica Iskandar Malah Keterusan Jadi Vegetarian, Mengapa Ya?
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, studi yang dilakukan baru-baru ini mengungkap bahwa penganut diet vegan beresiko tinggi mengalami patah tulang.
Ini dijelaskan oleh ahli gizi di Fortis Hospital, Shweta Mahadik.
Menurutnya, ketika seseorang mengikuti diet vegan, maka orang tersebut berhenti mengonsumsi produk hewani seperti susu, ikan, dan daging unggas yang mengandung nutrisi penting berupa kalsium, vitamin D, dan magnesium.
Baca Juga: Bukan Ketupat dan Opor Ayam, Luna Maya Akui Cuma Makan Urap saat Lebaran
Berkurangnya asupan nutrisi ini, akan mengganggu laju perombakan tulang dan mengakibatkan penurunan kepadatan mineral tulang.
"Pelaku diet vegan menghadapi risiko patah tulang pinggul dan kaki, tulang selangka, tulang rusuk, dan tulang belakang," katanya.
Jika ingin menerapkan diet vegan, disarankan memasukkan makanan seimbang dengan alternatif kaya kalsium, magnesium, dan seng.
Baca Juga: Klarifikasi Video Mesranya dengan Manohara, Zack Lee: Saya Tidak Pacari Vegan!
Ketiganya akan membantu tulang agar tetap kuat.
Lebih lanjut, Shweta juga menyarankan penambahan sumber vegan dari beberapa nutrisi penting.
"Konsumsi santan, susu kedelai, susu beras atau susu gandum secara teratur. Sertakan jumlah optimal dari rami, labu, dan biji bunga matahari untuk diet Anda," kata Shweta.
Baca Juga: Eva Celia Blak-blakan Soal Gaya Hidupnya Menjadi Seorang Vegan
Biji-bijian utuh seperti ragi, kedelai, kacang-kacangan serta minyak dari biji seperti selada taman, almond, kenari, dan biji wijen juga sumber kalsium yang baik.
Jangan lupa, tetap olahraga seperti jalan cepat atau jogging agar memperbaiki kesehatan tulang.
(*)