Find Us On Social Media :

Dendam 25 Tahun sang Ayah Belum Tuntas, Seorang Anak Nekat Aniaya Dua Pamannya Menggunakan Samurai hingga Terjadi Pertumpahan Darah

By Novia, Selasa, 22 Desember 2020 | 17:30 WIB

Penyidik Polres Bangli menunjukkan barang bukti pedang yang digunakan melakukan penganiyaan, Sabtu (19/12/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Dipicu perselisihan sang ayah dengan pamannya, seorang anak nekat melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan.

Anak dari Ketut Sandili (52), Adi Santoso (22), dikabarkan nekat melakukan tindak penikaman secara sadis terhadap pamannya.

Menggunakan pedang atau samurai, Adi Santoso nekat melukai dua pamannya yang bernama Mangku Sudi (40) dan Jro Anjasmara (42).

Berlangsung di Desa Songan, Kintamani, Bali, pertumpahan darah seorang keponakan terhadap dua pamannya tak bisa dihindarkan lagi.

Baca Juga: Padahal Sempat Mengagumi Syekh Ali Jaber, Rupanya Perasaan Pelaku Penusukan ini Berubah Usai Bertemu Sosok ini!

Dikutip dari TribunBali.com, Selasa (22/12/2020), Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan menjelaskan, permasalahan ini bermula dari ayah tersangka.

Mendengar permintaan tolong dari sang ayah yang mengaku memiliki permasalahan dengan dua pamannya itu, lantas Adi Santoso nekat menancapkan pedang sepanjang satu meter itu ke tubuh pamannya.

Berdasarkan kesaksian ayah pelaku, Ketut Sandili, Kapolres mengungkapkan masalah tersebut bermula dari dendam 25 tahun lalu.

Di mana orang tua dari dua korban pernah memiliki masalah dengan Ketut Sandili.

Baca Juga: Keluarga Sebut Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Berperilaku Aneh, Selalu Tutup Kuping Saat mendengar Adzan dan Pengajian

Pada saat itu, ayam milik orang tua korban pernah diracun oleh orang tua pelaku lantaran masuk ke pekarangan jagung miliknya.