Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Donald Trump merasa sangat percaya diri saat ia menyebut Amerika harus memiliki bandara yang dinamai dengan namanya.
Well, Donald Trump merasa bahwa Amerika memerlukan bandara dengan namanya untuk merayakan masa jabatan kepresidenannya yang sukses.
Rupanya, ini adalah warisan yang ingin ditinggalkan Donald Trump saat dia mengakhiri empat tahun masa pimpinannya dari Gedung Putih.
Namun, seperti yang mungkin bisa kamu bayangkan, banyak pengguna media sosial yang menentang gagasan itu.
Tak hanya menentang, para netizen pun menjadikan kesempatan ini untuk mengejek Donald Trump dan mengoloknya dnegan memposting banyak meme.
Melansir Celebrity Insider, agar bandara besar dinamai menurut nama presiden, presiden tersebut harus dikagumi secara luas dan mencapai banyak hal selama masa jabatan mereka di Oval Office.
Dan Donald Trump tampaknya terlalu percaya diri bahwa dia pantas mendapatkannya berdasarkan kondisi ini.
Semuanya dimulai dengan laporan oleh The Daily Beast, yang mengatakan bahwa Trump 'dengan seenaknya bertanya' jenis 'dokumen' apa yang diperlukan untuk mendapatkan bandara yang dinamai dengan nama mantan presiden.
Sumber tanpa nama mereka diduga melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia menyebutkan bahwa tidak ada presiden yang menginginkan bandara Amerika yang memiliki reputasi buruk atau infrastruktur yang hancur dinamai menurut nama mereka.
Hal ini terjadi setelah The Daily Beast juga melaporkan pada tahun 2018 bahwa Donald Trump menyatakan keinginannya untuk memiliki bandara nasional atau internasional di Amerika Serikat yang dinamai Donald J. Trump.
Dan dia berharap akan ada upaya terorganisir untuk melakukannya.
Sebagai tanggapan, tweet membanjiri platform dan bahkan Senator AS Amy Klobuchar menimpali, mengejeknya untuk mimpi seperti itu.
"Kami mungkin tidak menamai bandara dengan namanya, tetapi aku tahu bahwa aku dapat menemukan teman untuk mendapatkan satu tiket pesawat pada tanggal 20 Januari," cuit Senator di samping sebuah artikel tentang ambisi bandara Trump.
Wah, bagaimana menurutmu?
(*)