Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Jalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga yang dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara signifikan.
Tidak hanya dapat memperpanjang hidup dan mencegah penyakit, tetapi juga dapat meningkatkan energi dan suasana hati.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jika kamu berjalan secara teratur dan cukup cepat, itu bisa menjadi satu-satunya latihan aerobik yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, loh.
Lagi pula, jalan kaki dapat diakses dengan mudah dan gratis, kan?
Untuk lebih jelasnya, simaklah 7 manfaat jalan kaki seperti Grid.ID rangkum dari laman Insider berikut:
1. Menurunkan berat badan
Berjalan bisa meningkatkan detak jantung.
Otomatis itu menyebabkan pengeluaran energi dan pembakaran kalori seperti bentuk aktivitas fisik lainnya (berlari, berenang, bersepeda).
Berapa banyak kalori yang dibakar tergantung pada seberapa cepat berjalan, durasi, medan, dan berat badan.
Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Journal of Strength & Conditioning Research menemukan bahwa peserta membakar rata-rata 89 kalori saat berjalan 1.600 meter (sekitar 1 mil).
Itu hanya sekitar 20% lebih sedikit dari 113 kalori yang dibakar peserta lain saat berlari dalam jarak yang sama.
Tapi penting untuk diperhatikan, jika kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar setiap hari, tidak ada jumlah berjalan atau aktivitas fisik lainnya yang akan membantu menurunkan berat badan.
2. Meningkatkan energi
Menurut Pete McCall CSCS, ahli fisiologi olahraga, pelatih pribadi, sekaligus penulis, jalan kaki bisa meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh sehingga lebih banyak darah yang mengandung oksigen dan nutrisi sebagai bahan bakar.
Itu dapat mencapai otot-otot besar di kaki dan otak, inilah yang membuatmu merasa berenergi.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Jalan cepat dan teratur juga dapat membantu melindungi dari flu atau penyakit terkait kekebalan lainnya.
Itu karena latihan fisik seperti jalan kaki meningkatkan jumlah sel darah putih yang beredar dalam darah.
Sel-sel ini melawan infeksi dan penyakit lain sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
4. Meredakan nyeri
Berjalan juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit akibat kekakuan di tubuh dengan menghangatkan otot dan membuatnya lebih mudah untuk bergerak.
"Gerakan tersebut dapat meningkatkan suhu jaringan sehingga memudahkan otot untuk memanjang dan memendek saat suhu meningkat, otot bergerak lebih mudah," kata McCall.
Selain itu, berjalan kaki dapat meningkatkan kadar jenis bahan kimia tertentu di otak yang secara ilmiah dikenal sebagai neurotransmitter.
Itulah yang membantu sistem saraf bekerja secara efektif.mengurangi rasa sakit.
5. Menyehatkan jantung
Berjalan telah terbukti mengurangi risiko insiden kardiovaskular, yaitu insiden yang menyebabkan kerusakan pada jantung, seperti serangan jantung sebesar 31%.
Semakin lama dan cepat berjalan, semakin besar juga manfaat dan perlindungannya.
Baca Juga: Suami Bongkar Kondisi Rumah Tangga Saat Jane Shalimar Tinggalkan Rumah hingga Hilang Kontak
6. Mengurangi stres, memperbaiki mood, dan melawan depresi
Latihan aerobik termasuk jalan kaki dapat membantu merasa lebih rileks, mengurangi stres, dan melawan depresi.
Menurut studi tahun 2015 di Journal of Physical Therapy Science, aerobik mengangkat semangat terkait dengan kemampuan untuk mengurangi kadar hormon stres alami, seperti adrenalin dan kortisol,
Lebih lanjut, menurut sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal American College of Sports Medicine, hanya berjalan kaki 30 menit sudah cukup untuk meningkatkan suasana hati seseorang yang menderita gangguan depresi berat.
7. Memperpanjang umur
Jalan kaki juga dikaitkan dengan penurunan risiko kematian atau harapan hidup yang lebih lama.
Semakin lama dan cepat berjalan, semakin meningkatkan harapan hidup.
Studi 2011 yang diterbitkan oleh British Medical Association, melibatkan 27.738 peserta berusia 40 hingga 79 tahun selama periode 13 tahun.
Hasilnya ditemukan bahwa peserta yang berjalan lebih dari satu jam sehari memiliki harapan hidup lebih lama daripada peserta yang berjalan kurang dari satu jam sehari.
(*)