"Hebatnya, tahun yang selalu memisahkan orang dalam banyak hal telah membawa kita lebih dekat,” katanya.
"Di seluruh negara persemakmuran, aku dan keluargaku terinspirasi oleh kisah orang-orang yang menjadi sukarelawan di komunitas mereka, membantu mereka yang membutuhkan," imbuhnya.
"Di Inggris Raya dan di seluruh dunia, orang-orang dengan luar biasa menghadapi tantangan tahun ini, dan aku sangat bangga serta tersentuh oleh semangat yang tenang dan tak terkalahkan ini," ujarnya.
Ratu berusia 94 tahun itu kemudian membangkitkan teladan yang diberikan oleh Yesus, Florence Nightingale, dan tentara anonim yang dihormati di Makam Pembawa Tidak Dikenal--"simbol tugas tanpa pamrih dan pengorbanan terakhir."
Pesan itu datang ketika Inggris memperbarui langkah-langkah penguncian di tengah laporan "mutasi" Covid-19 yang muncul di Inggris.
"Tentu saja bagi banyak orang sepanjang tahun ini akan diwarnai dengan kesedihan, beberapa berduka atas kehilangan orang yang mereka sayangi, dan yang lainnya merindukan teman dan anggota keluarga yang jauh demi keselamatan, ketika yang mereka inginkan untuk Natal hanyalah pelukan atau jabat tangan sederhana," ujar Elizabeth.
"Jika kalian termasuk di antara mereka, kalian tidak sendiri," tambahnya.
“Dan izinkan aku meyakinkan kalian tentang pikiran dan doaku," imbuhnya.
Pidato sang Ratu ditutup dengan penampilan Paduan Suara NHS Lewisham dan Greenwich menampilkan 'Joy to the World'.
Video itu muncul satu hari setelah bangsawan Inggris mengumumkan pembatalan tradisi liburan lainnya--Misa Natal di Gereja St. Mary Magdalene.
Keluarga kerajaan telah menghadiri kebaktian pagi Natal di gereja selama 32 tahun.(*)