"Misalnya ada tamu, terus kita nyelonong, lewat-lewat, terus kita kasih komentar yang mungkin nggak sopan, mama ingetin, nah begitu tamunya pulang dikejar lngsung 'Apa kamu bilang tadi?' Buut (dijejali cabai)," cerita Sandiaga Uno.
Namun, tindakan tersebut sekarang ini diketahui termasuk dalam unsur Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Kalau sekarang itu KDRT kali ya, aku udah tamya sama Kak Seto, sekarang itu nggak boleh, tapi kalau dulu ya sangat, dulu kita dididiknya keras banget," jelas Sandiaga Uno.
Bahkan, banyak hukuman lain yang diterimanya ketika masih kecil selain dijejali cabai.
"Selain di lado, urusannya dengan mulut selalu dikasihnya cabai, tapi kalau urusannya dengan main atau pecahin piring itu dihukumnya lain. Hukumannya lain-lain tuh, kadang disabet pakai sapu, sekarang sih udah nggak boleh," sambungnya.
Kendati demikian, Sandiaga Uni mengaku bahwa dirinya enggan mendidik anak-anaknya sekeras orang tuanya mendidik dirinya dahulu.
"Tapi waktu Atheera dan Amyra growing up, saya tidak menerapkan itu karena itu tidak bisa diterima. Tapi waktu kecil ya gitu, dulu jera banget dan agak dendam gitu, hahah," tutup Sandiaga Uno.
(*)