Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kareatif, Sandiaga Uno, menceritakan pengalaman masa kecilnya yang dididik keras oleh orang tuanya.
Dimana Sandiaga Uno sering dihukum dengan dijejali cabai di area mulutnya.
"Tapi nggak dimasukin mulut, di bibir. Itu namanya di lado, saya lahir di Pekanbaru."
"Walau mama orang Jawa, orang Sunda, tapi ikut budaya di sana," ungkap Sandiaga Uno saat dikutip Grid.ID di YouTube, Minggu (27/12/2020).
Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa hukuman dicekoki cabai ke mulut membuat efek jera tersendiri bagi anak-anak.
"Kalau anaknya nakal, ngomongnya nggak sesuai, dikasih cabai, jadi marahinnya itu pakai di pegang terus kasih cabai, pedes banget kan, abis itu kan kita dapat lah message-nya nggak boleh ngomong seperti itu lagi," kenang Sandiaga Uno.
Hal tersebut biasanya dilakukan orangtuanya jika dirinya pernah melontarkan atau bersikap kurang sopan.
"Misalnya ada tamu, terus kita nyelonong, lewat-lewat, terus kita kasih komentar yang mungkin nggak sopan, mama ingetin, nah begitu tamunya pulang dikejar lngsung 'Apa kamu bilang tadi?' Buut (dijejali cabai)," cerita Sandiaga Uno.
Namun, tindakan tersebut sekarang ini diketahui termasuk dalam unsur Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Kalau sekarang itu KDRT kali ya, aku udah tamya sama Kak Seto, sekarang itu nggak boleh, tapi kalau dulu ya sangat, dulu kita dididiknya keras banget," jelas Sandiaga Uno.
Bahkan, banyak hukuman lain yang diterimanya ketika masih kecil selain dijejali cabai.
"Selain di lado, urusannya dengan mulut selalu dikasihnya cabai, tapi kalau urusannya dengan main atau pecahin piring itu dihukumnya lain. Hukumannya lain-lain tuh, kadang disabet pakai sapu, sekarang sih udah nggak boleh," sambungnya.
Kendati demikian, Sandiaga Uni mengaku bahwa dirinya enggan mendidik anak-anaknya sekeras orang tuanya mendidik dirinya dahulu.
"Tapi waktu Atheera dan Amyra growing up, saya tidak menerapkan itu karena itu tidak bisa diterima. Tapi waktu kecil ya gitu, dulu jera banget dan agak dendam gitu, hahah," tutup Sandiaga Uno.
(*)