Find Us On Social Media :

Yuk Cegah Anemia dengan 4 Kebiasaan Sederhana Ini, Apa Saja?

By Devi Agustiana, Senin, 28 Desember 2020 | 18:15 WIB

Hati-hati! Anemia mudah menyerang tubuh kalau kamu tak rutin melakukan 4 kebiasaan ini.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi AgustianaGrid.IDAnemia adalah kondisi yang ditimbulkan karena kurangnya jumlah sel darah merah.Biasanya anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel darah merah tidak cukup.Mengutip laman Tribunnews Wiki, wanita dan orang-orang dengan penyakit kronis seperti kanker memiliki risiko tinggi terkena anemia.

Baca Juga: BKKBN Tekan Angka Stunting dengan Program Siap NikahPenyakit ini memang biasanya disebabkan oleh produksi sel darah merah yang kurang.Kehilangan darah secara berlebihan juga dapat menyebabkan anemia.Selain itu, hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat juga bisa memicu terjadinya anemia.Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami anemia, seperti:

Baca Juga: Ini Dampak Psikologis Anak yang Kekurangan Zat Besi, Mudah Marah sampai Sulit Tidur- Stimulasi produksi sel darah merah yang tidak memadai oleh hormon erythropoietin- Kekurangan zat besi seperti B-12 atau folat- Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis- Sedang mengandung- Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, dan anemia aplastik

Dilansir Grid.ID dari Spoon University via Kompas.com, ahli gizi teregistrasi sekaligus pelatih kebugaran untuk MyWay to Health, Emily DiValerio, mengungkapkan beberapa cara sederhana yang perlu diterapkan untuk mencegah anemia, yaitu:1. Konsumsi zat besiSudah rahasia umum jika zat besi bisa mencegah anemia.Tapi, berapa banyak zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh kita?

Baca Juga: Waspada! Anak Mudah Kena Anemia Kalau Kekurangan Zat Besi, Ini 6 Faktor PenyebabnyaSebagai gambaran, seorang perempuan usia kuliah, misalnya, membutuhkan antara 15-18 miligram zat besi sehari, sedangkan laki-laki usia kuliah membutuhkan antara 8-11 miligram.Sebagai referensi, telur hanya mengandung sekitat 0,6 miligram zat besi.Beberapa makanan tinggi zat besi antara lain daging sapi, daging sapi muda, unggas, kerang, tiram, udang, dan sarden.Zat besi dari daging lebih baik diserap oleh tubuh, daripada zat besi dari tumbuhan.

Baca Juga: Waspada! Orang dengan Kondisi Ini Jangan Coba-coba Makan Bayam Kalau Nggak Mau Kena Bahaya, Nomor 4 Ngeri BangetOleh karena itu, vegetarian atau vegan sangat penting untuk fokus pada makanan kaya zat besi ketika makan.2. Konsumsi vitamin CVitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh.Oleh karena itu, DiValerio merekomendasikan untuk menyertakan makanan tinggi vitamin C ke dalam setiap menu makan.Beberapa sumber vitamin C yang baik seperti jus sitrat, , melon, jeruk, paprika, tomat, dan brokoli.

3. Jangan minum kopi atau teh saat waktu makanTeh dan kopi dapat secara drastis mengurangi jumlah zat besi yang diserap dari makanan yang dikonsumsi.Bahkan, beberapa penelitian bahkan menunjukkan adanya penurunan penyerapan zat besi hingga 62 persen saat teh dikonsumsi dengan makanan.

Baca Juga: Nggak Nyangka, Ternyata Makan Tempe Bisa Sebabkan Anemia Loh, Mulai Sekarang Hati-hati Deh!Namun, ini sesungguhnya tak berlaku rata untuk semua sumber zat besi.Jika zat besi berasal dari sumber daging (zat besi heme), maka zat besi tersebut tidak terpengaruh oleh konsumsi kopi atau teh.Akan tetapi bagi vegetarian atau vegan, zat besi non-heme yang terdapat dalam sumber nabati sangat terpengaruh oleh dua minuman ini.4. Catat asupan kaloriMencatat asupan kalori sangat penting.Hal itu untuk memastikan kamu mendapatkan cukup zat besi dalam sehari dan dapat mencegah anemia.

Baca Juga: Awas! Jelang Idul Adha Banyak Sajian Daging Kambing, Segini Porsi Aman untuk Ibu Hamil, Kalau Kalap Bisa Bawa Petaka untuk Ibu dan Janin LohNamun, apabila seseorang terlanjur menderita anemia, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah transfusi darah, pemberian obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh, serta konsumsi zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin dan mineral lainnya.Jika anemia parah, maka perlu suntikan erythropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah di sumsum tulang.

(*)