Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Headphone memang sangat nyaman digunakan, apalagi saat berolahraga atau bersantai.
Tapi headphone juga bisa jadi tidak sehat, bahkan berbahaya.
Jika terlalu sering memakai headphone, bisa menyebabkan masalah kulit seperti jerawat.
Baca Juga: Jangan Sembarangan! Ini 7 Langkah Sederhana Menjaga Kesehatan Telinga
Yang lebih parah lagi adalah efek headphone yang bisa merusak pendengaran.
Penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering mendengarkan headphone dengan volume keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen, loh.
Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Ini 10 Fakta Menarik Telinga Manusia, Tidak Akan Berhenti Tumbuh Seumur Hidup
Dirangkum Grid.ID dari laman Power of Positivity, berikut 5 masalah pada telinga akibat terlalu sering menggunakan headphone:
- Menurunkan kemampuan mendengar
Memakai headphone atau earbud terlalu lama atau mendengarkan musik terlalu keras, dapat merusak pendengaran.
Aturan yang baik untuk diikuti adalah 60/60.
Artinya, dengarkan headphone tidak lebih dari 60% dari volume maksimal selama tidak lebih dari 60 menit pada satu waktu.
- Infeksi telinga
Penyumbat telinga dan headphone bisa meningkatkan suhu saluran telinga, yang dapat menyebabkan abrasi kulit dan menimbulkan bakteri berbahaya.
Jika membeli headphone, pastikan mendisinfeksi sebelum memakainya.
- Menurunkan kepekaan pada lingkungan
Kelemahan lain dari kebiasaan menggunakan headphone adalah kamu akan kurang memerhatikan lingkungan.
Termasuk membuatmu jadi kurang peka dengan suara klakson kendaraan lain saat di jalan raya.
Lebih baik menjeda musik atau mematikan headphone sementara waktu, terutama saat di jalan.
Baca Juga: Dipukul Berjam-jam oleh Teman-temannya, Siswa ini Sampai Kehilangan Pendengaran
- Meningkatkan risiko vertigo
Vertigo adalah "sensasi tidak seimbang" dan sering kali disertai dengan gejala seperti pusing, mual, dan muntah.
Penggunaan headphone yang berlebihan juga dikaitkan dengan kondisi penyebab vertigo.
- Terkena radiasi
Jika menggunakan headset nirkabel "bluetooth", maka kamu memaparkan tubuh pada radiasi.
Dalam sebuah studi tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa radiasi frekuensi radio (RF) menghasilkan efek biologis yang mencerminkan karsinogen pada tikus jantan.
Temuan ini mengarah pada studi lanjutan tentang radiasi pada manusia.
Baca Juga: Coba Lakukan 5 Tes Kesehatan Berikut, Bisa Deteksi Penyakit Serius dari Stroke Hingga Diabetes
(*)