Find Us On Social Media :

Merasa Tak Diterima hingga Terpaksa Menumpang Hidup dengan Orang Lain, Seorang Kakek Tinggalkan Sepucuk Surat Sebelum Mengakhiri Hidup Secara Tragis

By Novia, Sabtu, 2 Januari 2021 | 15:57 WIB

Ramijo (68) ditemukan gantung diri di sebuah kios warung di Jalan Rejosari 1 RT 1 RW 10 Kelurahan Rejosari, Semarang Timur Kota Semarang, Sabtu (2/1/2021).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Merasa tak diterima keluarga, seorang lansia di Semarang, Jawa Tengah nekat mengakhiri hidup.

Tinggalkan sepucuk surat, pria lansia bernama Mbah Ramijo pilih gantung diri.

Ditemukan telah tergantung di sebuah kios Rejosari 1 RT 1 RW 10 Kelurahan Rejosari, Semarang Timur Kota Semarang, Mbah Ramijo tewas, Sabtu (2/1/2021) pukul 06.30 WIB.

Dikutip dari TribunJateng.com, jasad pria berusia 68 tahun itu, pertama kali ditemukan oleh pemilik warung yang hendak membuka kiosnya.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Bikin Tidur Nggak Nyenyak, Nomor 3 Sering Dilakukan

Kaget menyaksikan Mbah Ramijo telah mengakhiri hidup secara tragis, Kasirah(63) lantas memanggil warga sekitar.

"Saya kaget melihat korban sudah tergantung," ujarnya.

Menurut informasi yang diberikan Kasirah, Mbah Ramijo sudah tinggal di warungnya sejak satu minggu terakhir.

"Korban sudah tidur di warung selama satu minggu," ujarnya.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh Gegara Ayu Ting Ting Berhasil Digaet oleh Adit Jayusman hingga Disebut Bakal Dihalalin, Abdul Rozak Langsung Tancap Gas Minta Cucu: Pengen, Tiga Lagi

Dievakuasi warga dan pihak berwajib, Mbah Ramijo tergantung dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek.

Sementara itu, Kapolsek Semarang Timur Iptu Budi Antoro menerangkan bahwa korban sudah diperiksa oleh tim Inafis Polrestabes Semarang.

"Korban murni bunuh diri, keluarga korban juga sudah menerima kematiannya dengan membubuhkan surat pernyataan," ujarnya.

Tinggalkan secarik kertas, Mbah Ramijo membeberkan alasannya nekat mengakhiri hidup.

"Ya ada secarik kertas yang ditunjukan ke anaknya dan alasan dia mengakhiri hidup," ujar Budi Antoro kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/2/2021).

Baca Juga: Dicaci Maki Netizen Gegara Tak Bisa Bedakan Wajah Member BTS, Luna Maya Justru Berakhir Jadi Fans Garis Keras Gara-gara Ini: Tipe Gue Banget!

Merasa tak diterima keluarga hingga terpaksa hidup menumpang hidup di warung, Mbah Ramijo hanya memberikan ucapan selamat tinggal untuk anak laki-lakinya.

Tak dijelaskan secara detail, pihak berwajib menganggap hal tersebut merupakan persoalan keluarga.

"Tulisan wasiat itu ditutup dengan kalimat selamat tinggal untuk anaknya dan tanda tangan korban," tutupnya.

Tak hanya Mbah Ramijo, depresi tampaknya bisa melanda siapa saja.

Seperti yang menimpa seorang dosen muda di Desa Mendalo Indah, Kabupaten Muaro Jambi ini misalnya.

Baca Juga: Demi Video Klip 'Anyone', Justin Bieber Rela Tampil Polos, sang Penyanyi Bagikan Klip Timelapse di Balik Penghapusan Tatonya yang Bikin Netizen Pangling

Tak diketahui apa yang telah meracuni pikirannya, dosen berinisial M (42), ditemukan tewas gantung diri di tangga rumahnya, Kamis (19/11/2020) lalu.

Dikutip dari Kompas.com, kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Kepala Sub Bagian Humas Polres Muaro Jambi AKP Amradi.

Jasad M ditemukan pertama kali oleh istrinya di tangga rumah.

Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (Unja) Profesor Asrial, membenarkan bahwa M merupakan salah satu dosennya.

(*)