Find Us On Social Media :

Kebiasaan Mengalungkan Masker Sedang Tren, Ahli Sebut Itu Justru Bahaya!

By Devi Agustiana, Selasa, 5 Januari 2021 | 11:39 WIB

Belakangan sedang tren penggunaan masker yang dilengkapi dengan strap. Strap ini dipakai untuk menggantungkan masker di leher jika sedang tak terpakai. Padahal, menurut pakar medis, kebiasaan itu berbahaya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Saat ini, masker sudah menjadi benda wajib untuk digunakan.

Layaknya pelindung diri, masker terbukti sangat efektif mencegah penyebaran Covid-19.

Selama ini kamu mungkin tak begitu memerhatikan bagaimana kebiasaan menyimpan masker untuk sementara, misalnya saat makan di luar.

Beberapa waktu lalu, kebiasaan menurunkan masker di dagu sempat menjadi tren.

Baca Juga: Hanya untuk Keliling Istana Andara, Nagita Slavina Rela Gelontorkan Rp 300 Ribu untuk Masker, Netizen: Teman-Teman, Tahan Jangan Kaget

Kebiasaan ini dilakukan karena dinilai praktis saat minum, makan, dan sebagainya.

Mengutip laman Nakita.id, perlu diketahui bahwa ada dampak kesehatan yang bisa kita alami jika sering menurunkan masker ke dagu atau leher ketika sedang beraktivitas di luar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pernah mengingatkan melalui sebuah video agar kita tidak menyentuh masker dengan tangan ketika sedang mengenakannya.

Di dalam video tersebut, CDC turut menyinggung aturan lainnya yang masih sulit dipatuhi sebagian masyarakat, yakni: "jangan letakkan masker wajah di leher atau dahi."

Baca Juga: Masihkah Perlu Pakai Masker Setelah Mendapat Vaksin Covid-19?

Seiring berjalannya waktu, kebiasaan penggunaan masker berubah.

Kini muncul tren mengalungkan masker di leher saat makan, minum, atau berfoto.

Konektor masker pun dijual bebas di pasaran, termasuk e-commerce dengan beragam warna dan bentuk.

Tapi ada fakta yang perlu kamu tahu akan kebiasaan ini.

Baca Juga: 6 Pembaharuan Penggunaan Masker oleh WHO, Berlaku Walaupun di Dalam Ruangan

Dirangkum Grid.ID dari Kompas.com, mengalungkan masker tidak dibenarkan oleh ahli mikrobiologi klinis, dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK (K).

Bahkan meskipun masker yang dikalungkan dalam keadaan terlipat atau tertutup.

"Terlipat ataupun tidak, masker yang dikalungkan di leher maupun hanya tercantol di telinga, tetap berisiko untuk kesehatan," kata Cahyarini, Senin (4/1/2020).

Lebih lanjut, dokter sekaligus Ketua Komite Pusat Pengendalian Infeksi (PPI) RSUP Persahabatan itu menerangkan risiko kesehatan mengalungkan masker.

Baca Juga: Hati-hati Masker Kain Juga Bisa Kadaluarsa, Simak Ciri-cirinya!

Menurutnya, bagian atau sisi luar masker merupakan area yang paling kotor.

Ada kemungkinan virus SARS-CoV-2 maupun virus dan bakteri lainnya menempel di area tersebut.

Ketika masker dikalungkan, maka sisi luar masker akan bersentuhan dengan pakaian.

Selain itu, posisinya juga persis berada di bawah dagu.

Baca Juga: Haduh! Pakai Masker Sih, Tapi Kalau Ngomong Kok Malah Dilepas? Padahal Jadi Lebih Bahaya Loh, Begini Penjelasan Ahli

Hal itu bisa membuat virus terhirup oleh hidung dan masuk ke tubuh.

Apabila imunitas tubuh sedang tidak optimal, virus yang terhirup itu bisa menginfeksi.

"Akhirnya tubuh malah tertular penyakit oleh masker yang dianggap sebagai alat yang mampu melindungi kita dari penyebaran virus," ucap Cahyarini.

Oleh karena itu, mulai sekarang jangan lagi lakukan kebiasaan mengalungkan masker saat makan atau berfoto.

Baca Juga: Menurunkan Masker ke Dagu Bawa Bahaya Serius, Ini Penjelasan Ahli!

Lebih baik menyimpan masker dengan memasukkan ke tempat khusus, misalnya amplop.

Kemudian, kembali menggunakan masker setelah mencuci tangan.

(*)