Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Saat memulai metode diet baru, kamu akan bersemangat dan konsisten melakukannya.
Tapi apabila tak kunjung ada perubahan, itu kerap membuatmu putus asa hingga enggan melanjutkannya.
Oleh karenanya, perlu diketahui apakah diet tersebut tepat atau justru berbahaya untuk kesehatan.
Dirangkum Grid.ID dari laman Cleveland Clinic, berikut 5 cara menentukan metode diet yang tepat sesuai tubuh masing-masing.
Baca Juga: Persiapkan Comeback, Park Bom Eks 2NE1 Turunkan Berat Badan hingga 11 Kilogram
1. Jangan berlebihan
“Jika Anda terinspirasi untuk membuat beberapa perubahan dalam cara Anda makan, pastikan itu tidak terlalu drastis, atau itu tidak akan membantu dalam jangka panjang,” kata ahli diet pengobatan fungsional, Katherine Wohl, RD, LD.
Banyak dari kita berfokus membatasi makanan, menghitung kalori, atau terlalu banyak berpikir tentang nutrisi saat memulai diet.
Misalnya, kamu mungkin tergoda untuk rutin konsumsi jus, setelah terlalu banyak memanjakan perut dengan makanan tak sehat selama liburan.
Baca Juga: 8 Makanan Sehat Ini Hampir Tak Mengandung Kalori, Diet Tetap Aman!
Tapi membersihkan tubuh dengan jus bisa menjadi bumerang.
Buah dan sayuran hanya menyediakan karbohidrat, tanpa protein, serat, atau lemak sehat.
Itu dapat menyebabkan kelaparan dan makan berlebihan.
2. Fokuslah pada makanan utuh
"Makanan utuh, pendekatan yang berfokus pada tanaman selalu yang terbaik," kata ahli diet kesehatan Beth Bluestone, RD, LD.
Baca Juga: Ini Jenis Kopi Kekinian Serta Kadar Kalorinya, Jangan Sampai Jadi Pemicu Gagal Diet ya!
Artinya berarti mengurangi junk food, gula, dan makanan yang diproses secara berlebihan.
Sebaliknya, berkomitmen untuk makan makanan berkualitas tinggi dengan makanan padat nutrisi.
3. Jangan lakukan diet metode singkat
Pernahkah kamu terhanyut oleh testimoni tentang “diet ajaib”?
Hindari diet mode yang menjanjikan hasil cepat dengan sedikit usaha.
Setiap penurunan berat badan yang cepat tak akan bertahan lama.
4. Diet sehat
Kamu tidak bisa salah dengan diet Mediterania atau diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Aturan diet Mediterania bagus untuk kesehatan jantung, kesehatan otak, dan umur panjang.
Baca Juga: Waspada, Diet Vegan Berisiko Sebabkan Patah Tulang Pinggul hingga Kaki, Simak Cara Mencegahnya!
Ini termasuk sayuran, buah-buahan, lemak sehat (seperti minyak zaitun), ikan berlemak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sedikit daging unggas tanpa lemak.
Anggap saja itu bukan sebagai diet, tetapi sebagai pola makan dan cara hidup.
Penelitian secara konsisten mendukung manfaat pola makan gaya Mediterania, dan itu termasuk mengurangi risiko penyakit jantung hingga 30 persen.
5. Lakukan makan dengan waktu terbatas
Penelitian menunjukkan bahwa makan dengan batasan waktu dapat membantu meningkatkan metabolisme, menurunkan berat badan, mengurangi keinginan makan, dan menurunkan nafsu makan.
Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Makanan Sehat yang Jarang Orang Tahu, Apa Saja?
Apa itu makan dengan batasan waktu?
Ini adalah jenis puasa intermiten.
Alih-alih makan sepanjang hari, kamu akan fokus pada makan dalam waktu yang lebih singkat.
Misalnya, kamu dapat makan dalam waktu 8 jam, kemudian berpuasa selama 16 jam.
Itu mungkin terlihat seperti menunggu hingga jam 10 pagi untuk memulai sarapan dan kemudian menyelesaikan makan malam pada jam 6 sore.
Cara ini juga membantu hindari kebiasaan ngemil di malam hari.
(*)