Laporan Wartawan Grid.ID, Devi AgustianaGrid.ID – Soda sudah menjadi minuman favorit banyak orang.Ditambah, minuman ini juga mudah ditemukan di berbagai tempat.Tapi tahukah kamu bahwa minum soda memiliki banyak efek samping?
Baca Juga: Segudang Manfaat Minum Air Hangat untuk Kesehatan, Mencegah Sembelit sampai StresMinuman ini penuh gula, bahkan dapat mengurangi beberapa tahun hidup.Betul, beberapa kesalahan saat minum soda bisa memperpendek usia manusia.Dilansir Grid.ID dari Times of India, berikut adalah kebiasaan minum soda yang dapat memperpendek umur:
Baca Juga: Bagaimana Menentukan Diet yang Tepat untuk Tubuh? Coba 5 Cara Ini Yuk!1. Menghabiskan lebih dari segelas soda sekaligusMinum lebih dari segelas soda sekaligus dapat menyebabkan bahaya serius.Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal American Medical Association, meminum dua gelas atau lebih minuman bersoda sekaligus dapat meningkatkan risiko kematian seseorang dari semua penyebab.
2. Diet sodaStudi yang sama menemukan bahwa minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan semua penyebab kematian sebesar 26 persen.3. Memilih soda yang tinggi gulaSebuah penelitian menemukan bahwa diet tinggi gula bisa membuat seseorang menua lebih cepat.
Baca Juga: Kebiasaan Mengalungkan Masker Sedang Tren, Ahli Sebut Itu Justru Bahaya!Yang terbaik adalah tetap dengan alternatif sehat dan rendah gula saat memilih minuman ringan.4. Memilih soda berwarna cerahPewarna makanan bisa sangat berbahaya.Penelitian telah menemukan bahwa warna buatan, termasuk kuning dan merah, dapat merusak DNA dan memicu pembentukan kanker.Jadi, kamu harus memeriksa bahan-bahannya dan tetap berpegang pada soda yang dibuat dengan warna-warna alami.
Baca Juga: Obati Rematik dengan 7 Bumbu Dapur Ini, Murah Meriah dan Gampang Dibuat5. Minum soda dari kalengMeskipun tidak menemukan BPA di sebagian besar botol plastik, tapi banyak kaleng aluminium yang masih memiliki lapisan epoksi.Minum soda dari kaleng membuatmu terkena tekanan darah yang meningkatkan toksin.Itu menempatkan tubuh pada peningkatan risiko penyakit jantung.
(*)