Find Us On Social Media :

Nilai Olahraga Pas-pasan saat SMA hingga Berharap Tidak Pingsan Ketika Syuting Film 'Susi Susanti: Love All', Laura Basuki Justru Sabet Piala Citra sebagai Pemain Perempuan Terbaik di FFI

By Menda Clara Florencia, Rabu, 6 Januari 2021 | 08:00 WIB

Dion Wiyoko dan Laura Basuki saat Grid.ID jumpai di kawasan Pegangsaan, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia

Grid.ID - Laura Basuki paham dengan konsekuensi jika menerima tawaran untuk main di film biopik 'Susi Susanti: Love All'.

Tidak mudah memerankan tokoh Susi Susanti yang sangat andal di lapangan bulu tangkis.

Untuk menjadi Susi Susanti, Laura Basuki mepersiapkan fisik yang cukup baik agar lincah di lapangan bulu tangkis.

Baca Juga: Meski Menang di Ajang FFI Berkat Karakter Susi Susanti, Laura Basuki Takut Tanya Kualitas Akting ke sang Bidadari Lapangan Badminton

Ternyata hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Laura Basuki yang tidak memiliki latar belakang kemampuan olahraga.

Saat menjadi Susi Susanti, satu hal yang ada di benak Laura Basuki adalah tidak pingsan dan sakit tipes.

"Pas syuting film ini, di otak itu cuma gimana caranya aku enggak pingsan selama syuting dengan persiapanan seminggu bisa 5 kali latihan badminton, gym, dan malem latihan split."

"Jadi ya cuma mikirnya gimana caranya saya nggak tipes, nggak pingsan," kata Laura Basuki saat webinar film 'Susi Susanti: Love All', Selasa (5/1/2021).

Baca Juga: Jadi Suami Istri dengan Reza Rahadian di Miniseri 'Sementara, Selamanya', Laura Basuki: Ini Pengalaman yang Menyenangkan

Laura bahkan tidak punya ekspektasi lebih dengan perannya kala itu.

Tapi ternyata, perannya sebagai Susi Susanti membawa namanya bersinar di ajang Festival Film Indonesia.

Laura Basuki menang sebagai pemain utama perempuan terbaik dan membawa pulang Piala Citra.

Baca Juga: Perankan Susi Susanti, Laura Basuki Tak Menyangka Tubuhnya Jadi Kekar dan Berotot

"Saya kan pessimistic banget, jadi nggak pernah kebayang untuk harus menang penghargaan gitu, nggak pernah."

"Apalagi waktu SMA nilai olahragaku itu pas-pasan, paling 6 atau 7 gitu," ujarnya. 

"Sama sekali nggak pernah mikirin dapat penghargaan, cuma gimana bermain sebaik mungkin aja," tandasnya.

(*)