Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Juwita Bahar merupakan satu dari sekian banyak pedangdut top Tanah Air.
Suara yang indah dan tampilan energik, kerap membuat putri Annisa Bahar ini memukau di setiap aksi panggungnya.
Tapi siapa sangka, diam-diam wanita bernama lengkap Juwita Tofhany Sanjaya ini pernah koma selama 15 hari.
Ia sempat terkena penyakit serius pada bagian otak sewaktu berusia sepuluh tahun.
Baca Juga: Inilah 4 Gejala Tubuhmu Kekurangan Karbohidrat, duh Apa Saja ya?
Wanita berusia 24 tahun ini menjelaskan, semua bermula dari program diet yang sedang ia jalani dan menjauhkan nasi selama dua tahun.
"Aku kurangi nasi, kayak enggak makan nasi selama dua tahun. Jadi kayak protein dan karbohidratnya enggak seimbang. (Gara-gara itu) aku sakit maag, terus panas dan demam," ucap Juwita seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Saat itu ayahnya, Memo Sanjaya, melihat anaknya sudah seperti di alam bawah sadar dan bergegas langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Enggak tahu sih, kata dokter aku kanker otak atau virus otak, apalah soal otak. Tapi aku kurang tahu pasti meningitis atau apa. Kata dokter kesempatan hidup 50:50, kalau hidup akan lumpuh kayak Gugun Gondrong," jelas Juwita.
Baca Juga: Wajib Tahu nih, Kekurangan Karbohidrat Akan Sebabkan Tubuh Alami 3 Hal Berikut
Setelah tersadar dari koma selama 15 hari, Juwita merasakan yang berbeda dari tubuhnya.
Dia berujar, semua urat saraf yang ada tak lagi berfungsi dengan baik.
Namun, ia bersyukur sekarang telah sehat seperti sedia kala.
Perlu diketahui bahwa karbohidrat adalah zat yang penting bagi tubuh, namun sering dianggap sebagai penyebab naiknya berat badan.
Baca Juga: Awas! Kekurangan Karbohidrat Bisa Alami 4 Hal Ini
Banyak juga yang menyarankan pengurangan asupan karbohidrat bahkan demi badan ideal, ada yang menyarankan untuk menghentikan asupan karbohidrat.
Padahal faktanya, karbohidrat berfungsi untuk sumber energi utama tubuh kita yang digunakan untuk mengisi otot, otak, hingga sistem saraf pusat.
Mungkin dengan mengurangi asupan karbohidrat, penurunan badan terjadi.
Tapi, ternyata ada efek negatif yang timbul dengan menurunnya bobot tubuh.
Baca Juga: Sepele, Tapi Ternyata 3 Hal Ini Tunjukan Kalau Kamu Kekurangan Karbohidrat, Wajib Tahu!
Dilansir Grid.ID dari laman The Independent via Tribun Kesehatan, Libby Parker, yang merupakan ahli gizi menyebut bahwa mengurangi konsumsi karbohidrat berbahaya bagi tubuh.
Ia juga mengatakan bahwa tubuh manusia dirancang untuk bekerja dengan sumber energi dari karbohidrat.
Karbohidrat juga membentuk 45-65 persen asupan kalori.
Inilah empat risiko kesehatan jika asupan karbohidrat berkurang:
Baca Juga: Berikut 10 Makanan Tinggi Karbohidrat yang Aman untuk Diet, Apa Aja?
1. Membahayakan bagian tubuh tertentu
Saat melakukan diet yang membatasi asupan karbohidrat, bagian tubuh tertentu akan terpengaruh lebih besar daripada yang lain.
Ada sel tertentu di tubuh yang berpengaruh, termasuk sel-sel di ginjal dan mata kita.
Hal tersebut terjadi karena sel-sel tersebut bekerja eksklusif dengan karbohidrat.
Saat melakukan diet dengan pengurangan karbohidrat secara ekstrim, maka tidak ada zat yang bisa menggantikan peran karbohidrat.
Misal saat kita sedang melakukan diet keto, maka tubuh akan menghasilkan keton.
Baca Juga: Konsumsi Buah Kurma dan Teh Manis Hangat Sangat Dianjurkan untuk Menu Buka Puasa, Ini Penjelasannya
Keton merupakan energi asam yang dikeluarkan ketika tubuh mulai menggunakan lemak untuk energi.
Ini terjadi saat kita mengurangi asupan karbohidrat.
Menurut Parker, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin, mineral, dan senyawa lain dalam tubuh.
Hal tersebut terjadi karena kandungan tersebut hanya dapat ditemukan dalam makanan yang kaya karbohidrat, seperti buah dan sayuran.
Roti, kue kering dan pasta juga merupakan sumber karbohidrat sederhana atau bisa disebut karbohidrat olahan.
Kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan sembelit, serta meningkatkan risiko penyakit jangka panjang seperti kanker usus besar dan batu ginjal.
Baca Juga: Makan 1 Buah Apel Setiap Hari, Rasakan Manfaat-manfaat Ini Untuk Tubuh Anda!
2. Kurang berenergi
Diet dengan mengurangi asupan karbohidrat juga dapat menyebabkan rendahnya proses pemecahan glukosa untuk energi.
Walaupun energi pengganti dapat ditemukan pada keton, namun rasa lesu dan lambat dalam bergerak akan terjadi atau dikenal sebagai "carb flu".
3. Bau mulut
Bau mulut adalah hasil dari energi aseton, satu dari tiga badan keton, yang terjadi ketika tubuh memasuki ketosis.
Bau mulut merupakan efek samping yang kurang disadari dari diet rendah karbohidrat.
4. Makan jadi tidak teratur
Pola diet mempunyai prinsip untuk mengatur jadwal makan secara teratur.
Akan tetapi, diet rendah karbohidrat dapat membuat kita sulit untuk menerapkan pola makan yang disarankan.
Menurut Parker, hal itu biasa terjadi saat kita berkumpul bersama keluarga atau kawan yang identik dengan suguhan makanan ringan.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan isolasi sosial jika kita melakukan diet karbohidrat dengan disiplin tinggi.
Oleh karena itu, konsultasikan setiap pilihan diet dengan ahli agar bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh kita masing-masing.
(*)