Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Para pendukung Donald Trump baru-baru ini membuat kerusuhan di Capitol, Amerika.
Para pendukung Donald Trump menyerbu Capitol AS untuk memprotes hasil pemilihan presiden.
Akibat ulah pendukung Donald Trump tersebut, kerusuhan pun terjadi.
Melansir Celebrity Insider, setelah insiden tersebut Barack Obama dan beberapa mantan Presiden AS lainnya - serta Presiden terpilih, Joe Biden, merilis pernyataan mereka tentang kerusuhan yang mengecewakan.
Pertama-tama, Obama memastikan untuk mendorong warga Amerika untuk tetap bersatu meskipun bertahun-tahun perpecahan nasional yang menyebabkan pengambilalihan Capitol dengan kekerasan.
Melalui akun Twitternya, Bill Clinton bercuit, "Jika kita memang seperti itu, kita harus menolak kekerasan hari ini, membalik halaman, dan bergerak maju bersama—menghormati Konstitusi kita, tetap berkomitmen pada pemerintahan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat."
Baca Juga: Satu Paket, Syamsir Alam dan Bunga Jelitha Memiliki Hari Lahir yang Sama dengan Putri Pertamanya
Tak hanya Bill Clinton, George W. Bush pun memberikan pernyataannya tentang insiden tersebut.
Seperti yang mungkin kamu tahu sekarang, orang-orang pendukung Donald Trump yang melakukan ini memprotes Joe Biden menjadi presiden berikutnya.
Ini terjadi sejak Donald Trump dan pemerintahannya mengklaim pemilihan itu 'dicuri' darinya, yang berarti bahwa banyak suara yang dicurangi!
Menanggapi situasi Capitol AS, Barack Obama menulis pernyataan berikut, "Sejarah akan mengingat kekerasan hari ini di Capitol."
"Dihasut oleh presiden yang sedang duduk yang terus berbohong tentang hasil pemilihan yang sah ini, sebagai momen aib memalukan dan tidak terhormat bagi bangsa kita."
"Tapi kami akan mengerjai diri sendiri ketika menganggapnya sebagai kejutan," imbuh Obama.
Baca Juga: Vicky Zainal Sah Menjanda!
Obama kemudian mengenang bagaimana 2 bulan ini para pendukung Donald Trump mulai bertindak.
"Selama 2 bulan ini sebuah partai politik dan ekosistem medianya yang menyertainya sering kali tidak mau mengatakan yang sebenarnya kepada para pengikut--bahwa ini bukanlah pemilihan yang sangat ketat dan bahwa Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari. Sekarang kita melihat konsekuensi, dicambuk menjadi crescendo kekerasan," tulis Obama melalui laman Twitternya.
Barack Obama melanjutkan dengan mengatakan bahwa sekarang, "Para pemimpin Republik memiliki pilihan yang diperjelas di kamar-kamar demokrasi kita yang tercemar."
"Mereka dapat terus menempuh jalan ini atau mereka dapat memilih kenyataan. Mereka bisa memilih Amerika," imbuhnya.
Wah, bagaimana menurutmu?(*)