"Jadi waktu gue masih umur 10 tahun kelas 5 SD, gue ingat banget guru, tapi sekarang sudah almarhum, namanya Pak Yatno. Waktu itu gue ditanyain, 'Agnez kamu kalo gede mau jadi apa?'," ujar Agnez.
Wanita berusia 34 tahun itu lantas mengaku bahwa ia bercita-cita sebagai guru saat masih kecil.
Namun bukan sembarang guru, Agnez menyebut bahwa ia ingin menjadi guru di seluruh dunia menggunakan komputer.
"Dan waktu itu gue bilang pengin jadi guru. Tapi gua gak pengin jadi guru cuma di sekolah. Gue pengin jadi guru di seluruh dunia, pake komputer," jelasnya.
Usai mengetahui cita-cita Agnez Mo, gurunya saat itu menginformasikannya kepada ibunda pelantun lagu Jera tersebut.
Alih-alih ditertawakan, ibunda Agnez justru memberi tanggapan yang positif tanpa meremehkan anaknya.
"Hal yang luar biasa adalah bagaimana mamaku tidak menertawakan gue atas mimpi gue. Padahal sebenernya dia bisa aja kayak, 'aduh anak kecil', lucu."'
"Nyokap gue cuma kayak 'okay, alright'. Jadi enggak ditertawakan enggak dikecilkan, enggak dientengin, enggak diremehkan," tambahnya.
Akhirnya, Agnez pun mengaku berhasil mewujudkan mimpinya dengan bantuan media sosial yang ia miliki.
Diakui Agnez, saat itu ia mengaku memiliki pengikut Twitter nomor satu di Asia.
"Sampai pada akhirnya waktu itu sebelum ada Instagram, Twitter gue sempat jadi nomor satu di Asia," ucapnya.
Menurut penyanyi bersuara emas tersebut, manusia dari seluruh dunia bisa melihat sekaligus belajar dari apa yang ditulisnya di Twitter.
"Platform yang kalau kita tulis, begitu banyak orang yang ngelihat dan bisa belajar. Dan itu persis apa yang aku inginkan pada usia 10 tahun" tutur pelantun 'Cake Bottle" ini.
(*)