Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Donald Trump akhirnya mengakui kemenangan Joe Biden dalam rekaman pidatonya.
Akan tetapi, Donald Trump terus mengklaim bahwa dia segera menelpon Garda Nasional ketika Capitol diserbu pada Rabu (6/1/2021)--yang pada kenyataannya tidak seperti itu.
Melansir People, hanya 24 jam setelah menyebut para perusuh yang turun di gedung DPR AS "sangat istimewa", Donald Trump berbalik arah dengan mengatakan bahwa orang-orang yang sama itu "tidak mencerminkan negara kita."
Dalam rekaman pidato yang dirilis Kamis (7/1/2021) malam di tengah pembicaraan bahwa dia harus dicopot dari jabatannya, Donald Trump mengklaim dia "marah" oleh "kekerasan, pelanggaran hukum, dan kekacauan" yang terjadi.
"Aku segera mengerahkan Garda Nasional dan penegak hukum federal untuk mengamankan gedung dan mengusir para penyusup," katanya yang jelas tidak bisa dibuktikan.
Para pejabat mengatakan kepada New York Times bahwa sebenarnya Wakil Presiden Mike Pence-lah yang memberi perintah agar Garda Nasional masuk.
"Para demonstran yang menyusup ke gedung DPR telah mencemari kursi demokrasi Amerika," kata Donald Trump membacakan pidatonya dari teleprompter.
"Kepada mereka yang terlibat dalam tindakan kekerasan dan perusakan, kalian tidak mencerminkan negara kami. Dan bagi mereka yang melanggar hukum, kalian akan membayar," imbuhnya.
Donlad Trump terus mengatakan bahwa emosi tinggi setelah pemilihan yang intens, menambahkan bahwa sekarang emosi harus didinginkan dan ketenangan dipulihkan.