Find Us On Social Media :

Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 Tuai Perhatian Dunia, Media Asing Ungkit Kembali Tragedi 3 Tahun Lalu: Perawatan Pesawat yang Buruk

By Mia Della Vita, Minggu, 10 Januari 2021 | 13:00 WIB

Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air mendapatkan perhatian dunia, media asing soroti masalah keselamatan penerbangan Indonesia.

Baca Juga: Bagikan Status WhatsApp Terakhir Pilot Sriwijaya Air SJ182 Captain Afwan, Arie Untung: Beliau Sudah Mempersiapkan Banyak Hal untuk Pertemuan dengan Allah

Pesawat tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun tanpa masalah.

Hal itu tentu memunculkan pertanyaan besar mengenai penyebab kecelakaan pesawat SJ-182.

Media ini lanjut kembali menyoroti soal jatuhnya pesawat Lion Air pada 2018 lalu.

Baca Juga: 1 Keluarga Ini Sempat Lakukan Video Call Sebelum Menjadi Korban Sriwijaya Air yang Jatuh, Ikbal: Saya Juga Nggak Tahu Mereka Berangkat Hari Ini

Mereka menyebut kecelakaan tersebut terjadi karena sistem antistall pesawat jet 737 Max, yang dirancang oleh Boeing, tidak berfungsi.

Menyusul kecelakaan Lion Air, seluruh armada Max lanjut dihentikan di seluruh dunia selama hampir dua tahun ini.

Terkait kecelakaan SJ-182, Sriwijaya Air mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki penyebabnya.

Baca Juga: Pasangan Pengantin Baru Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Wilayah Kepulauan Seribu

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan, pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai pesawat SJ 182.

Sejauh ini, diketahui pesawat seri Boeing 737-500 itu dibuat pada 1994 dan bergabung di jajaran armada Sriwijaya Air sejak 2012.

Namun, Suryanto mengatakan, usia tidak mempengaruhi kelaikan terbang selama dirawat dengan benar.

Baca Juga: Sosok Captain Afwan, Pilot Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang Kontak, Dikenal Sangat Ramah hingga Pernah Jadi Penerbang TNI AU

"Umur pesawat dibuat tahun 1994, jadi sekitar 25-26 tahun."

"Berapa pun umurnya, pesawat yang diatur sesuai peraturan yang sesuai dalam hal ini dari Ditjen Hubungan Udara, harusnya tidak ada masalah," kata dia dikutip dari Kompas.com, Minggu (10/1/2021).

(*)