Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 di Indonesia menuai perhatian dunia.
Sejumlah media asing turut mengabarkan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Salah satu media asing yang melaporkan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini adalah New York Times.
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ-182 Kecelakaan, Anisa Bahar Tuai Nyinyiran Netizen Lantaran Salahkan Penumpang
Dalam artikel berjudul "Indonesian Jetliner Crashes Into the Sea After Takeoff, Carrying 62," media asal Amerika Serikat ini menyoroti masalah keselamatan penerbangan di Indonesia.
Dikatakan bahwa kecelakaan pesawat di Indonesia memang sering terjadi selama bertahun-tahun.
Menurut New York Times, hal itu terjadi karena buruknya perawatan pesawat dan kepatuhan terhadap standar keselamatan.
"Industri penerbangan domestik hancur karena perawatan pesawat yang buruk dan kurang patuh terhadap standar keselamatan," tulis New York Times.
Namun berbeda dengan Sriwijaya Air, maskapai terbesar ketiga di Indonesia disebutkan tidak pernah mengalami kecelakaan fatal.
Pesawat yang digunakan Sriwijaya Air, seri Boeing 737-500 juga dikenal sebagai tipe tahan banting dan aman.
Pesawat tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun tanpa masalah.
Hal itu tentu memunculkan pertanyaan besar mengenai penyebab kecelakaan pesawat SJ-182.
Media ini lanjut kembali menyoroti soal jatuhnya pesawat Lion Air pada 2018 lalu.
Mereka menyebut kecelakaan tersebut terjadi karena sistem antistall pesawat jet 737 Max, yang dirancang oleh Boeing, tidak berfungsi.
Menyusul kecelakaan Lion Air, seluruh armada Max lanjut dihentikan di seluruh dunia selama hampir dua tahun ini.
Terkait kecelakaan SJ-182, Sriwijaya Air mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki penyebabnya.
Baca Juga: Pasangan Pengantin Baru Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Wilayah Kepulauan Seribu
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan, pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai pesawat SJ 182.
Sejauh ini, diketahui pesawat seri Boeing 737-500 itu dibuat pada 1994 dan bergabung di jajaran armada Sriwijaya Air sejak 2012.
Namun, Suryanto mengatakan, usia tidak mempengaruhi kelaikan terbang selama dirawat dengan benar.
"Umur pesawat dibuat tahun 1994, jadi sekitar 25-26 tahun."
"Berapa pun umurnya, pesawat yang diatur sesuai peraturan yang sesuai dalam hal ini dari Ditjen Hubungan Udara, harusnya tidak ada masalah," kata dia dikutip dari Kompas.com, Minggu (10/1/2021).
(*)