Bahkan, Irfansyah mengakui bahwa dirinya sendiri yang mengantar kelima keluarganya ke bandara Soekarno-Hatta untuk pulang ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Tak hanya itu, laki-laki bertubuh gempal itu juga mengakui tak ada firasat apapun mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Saya sendiri yang antar ke bandara. Cek in kan, saya bawakan ke bagasi terus orang tua saya masuk ke dalam pesawat. Terus jam 4 sore saya dapat info kalau pesawatnya hilang kontak"
"Nggak ada firasat aneh. Saya ceritakan bapak saya tuh nggak pernah jamak salat dan tia-tiba siang itu beliau tanya saya 'Fan bapak boleh ngga jamak? Antara Dhuhur dan Asar?'. Ya saya jawab bolehlah, bapak kan nggak tau sampai jam berapa," ungkap laki-laki itu.
Dengan nada bergetar karena tak mampu menahan tangis, Irfansyah mengatakan bahwa dirinya saat ini sudah tidak mempunyai siapa-siapa.
Hal ini dikarenakan dirinya hanya dua orang bersaudara dan adiknya turut dalam korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu.
"5 keluarga saya mas (penumpang Sriwijaya Air), dan itu bapak, ibu, dan adik saya mas. Saya cuma dua bersaudara. Saya udah nggak punya siapa-siapa lagi. Bapak, ibuk, adik, dan adik saya itu lagi hamil. Suaminya nunggu di Pontianak dan semuanya ada di pesawat itu dan sampai sekarang kita nggak tau kabarnya," pungkasnya.
(*)