Find Us On Social Media :

Suaranya Bergetar Hebat, Irfansyah Tahan Tangis Saat Kenang 5 Anggota Keluarganya yang Jadi Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182: Saya Udah Nggak Punya Siapa Siapa Lagi..

By Fidiah Nuzul Aini, Senin, 11 Januari 2021 | 16:32 WIB

Suaranya Bergetar Hebat, Irfansyah Tahan Tangis Saat Kenang 5 Anggota Keluarganya yang Jadi Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182: Saya Udah Nggak Punya Siapa Siapa Lagi..

Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini

Grid.ID - Kabar duka kembali menimpa penerbangan Indonesia.

Bagaimana tidak, baru awal memasuki tahun 2021 kita semua sudah diberi kabar yang cukup mengejutkan.

Ya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500 jatuh pada Satu (9/1/2021) di perairan Kepulauan Seribu.

Dikabarkan Grid.ID sebelumnya jika pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak mendadak hilang kontak di atas kepulauan Seribu.

Baca Juga: Pajang Foto Pemandangan dari Jendela Pesawat saat Terbang, Tantri Kotak Turut Tuliskan Ungkapan Duka Cita terkait Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182: Usia Memang Kuasa sang Pencipta

Kabar duka kembali menimpa penerbangan Indonesia.

Bagaimana tidak, baru awal memasuki tahun 2021 kita semua sudah diberi kabar yang cukup mengejutkan.

Ya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500 jatuh pada Satu (9/1/2021) di perairan Kepulauan Seribu.

Dikabarkan Grid.ID sebelumnya jika pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak mendadak hilang kontak di atas kepulauan Seribu.

Bahkan, pesawat tersebut tiba-tiba hilang dari radar hanya dalam hitungan detik.

Baca Juga: Hari Kedua Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182, Tim SAR Gabungan Terganggu Cuaca Buruk

Juru Bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menyebut posisi terakhir pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu.

Adita menambahkan, pada pukul 14.37 WIB, pesawat melewati ketinggian 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta approach.

Saat itulah, seperti disebut Budi, pesawat minta izin menambah ketinggian menuju ketinggian jelajah.

"(Pesawat mengarah) ke barat laut (north west). Karenanya ATC menanyakan untuk melaporkan arah pesawat. (Namun), dalam hitungan detik, pesawat hilang dari layar radar," ungkap Adita.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Telah Berusia 26 Tahun, Kapten Vincent Raditya Buka Suara: Selama Ada Maintenance, Itu Tidak Ada Masalah

Hingga saat ini bangkai pesawat dan korban dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus dilakukan.

Tim gabungan dari TNI AL, Basarnas, hingga nelayan setempat dikerahkan untuk mencari puing pesawat hingga para korban.

Total penumpang dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu yakni 50 orang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi), ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).

Para keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu pun juga menantikan kabar dari pihak kepolisian.

Baru-baru ini, ada cerita dari keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 yang cukup menyayat hati.

Baca Juga: Suaminya Kerap Pertaruhkan Nyawa di Udara sebagai Pilot, Fitri Carlina Menangis Saat Dengar Sriwijaya Air Hilang Kontak: Baru 2 Hari Lalu Dapat Firasat Nggak Enak Tentang Dunia Penerbangan....

Dengan nada bergetar, laki-laki tersebut tampak mengenang 5 keluarganya yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat nahas tersebut.

Hal itu diungkapkan laki-laki bernama Irfansyah saat bertemu dengan para awak media yang tayang di kanal Youtube Hitz Infotainment yang berjudul 'Pria ini Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Kehilangan Lima Anggota Keluarga', Minggu (10/1/2021).

Pada awalnya, laki-laki yang bernama Irfansyah itu menceritakan dengan urut sebelum kelima keluarganya menjadi korban dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Sebenernya keluarga Irfansyah itu terbang menuju Pontianak, Kalimantan Barat pukul 07.00 WIB.

Baca Juga: Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, 18 Kantong Jenazah Sudah Diserahkan Ke DVI Polri

Namun, keberangkatan tersebut secara tiba-tiba di geser oleh pihak travel menjadi pukul 13.00 WIB.

"Harusnya orang tua saya itu terbang jam 7 pagi, tapi karena peralihan, sebelumnya kita tuh dari Bandung, terus sampai Jakarta jam 2 malam," ujar Irfansyah.

"Itu karena harapannya paginya terbang, terus dapat info dari travelnya kalau pesawatnya di geser jadi jam 1," sambungnya.

Keluarga Irfansyah yang menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182 itu baru saja berlibur dari Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Sriwijaya Air Hilang Kontak 4 Menit Usai Lepas Landas, Pengamat Penerbangan Bocorkan 3 Kemungkinan Pemicu Jatuhnya Pesawat : Kita Bisa Menyelidiki Track Recordnya...

Kelima anggota keluarganya yang menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu terdiri dari bapak, ibu, adik dan kedua keponakannya.

"Ceritanya orang tua saya itu lagi liburan di Bandung dan sudah seminggu terus mereka pulang tanggal 9 Januari ini," ungkap Irfansyah.

"Dalam pesawat itu ada ibu saya, bapak saya, adik saya, dan ada keponakan saya dua orang dan itu jadwal pulangnya Sabtu," terang Irfansyah.

Bahkan, Irfansyah mengakui bahwa dirinya sendiri yang mengantar kelima keluarganya ke bandara Soekarno-Hatta untuk pulang ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Kritik Pedas Pilot Vincent Raditya yang Bikin Konten di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Melanie Subono: Karet Gelang Dikasih Nyawa

Tak hanya itu, laki-laki bertubuh gempal itu juga mengakui tak ada firasat apapun mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Saya sendiri yang antar ke bandara. Cek in kan, saya bawakan ke bagasi terus orang tua saya masuk ke dalam pesawat. Terus jam 4 sore saya dapat info kalau pesawatnya hilang kontak"

"Nggak ada firasat aneh. Saya ceritakan bapak saya tuh nggak pernah jamak salat dan tia-tiba siang itu beliau tanya saya 'Fan bapak boleh ngga jamak? Antara Dhuhur dan Asar?'. Ya saya jawab bolehlah, bapak kan nggak tau sampai jam berapa," ungkap laki-laki itu.

Dengan nada bergetar karena tak mampu menahan tangis, Irfansyah mengatakan bahwa dirinya saat ini sudah tidak mempunyai siapa-siapa.

Baca Juga: Menangis Lihat Berita Sambil Teriakkan Nama Sang Anak yang Jadi Pramugari di Sriwijaya Air SJ 182, Ibunda: Berenang Kak, Mama Tau Kau Kuat

Hal ini dikarenakan dirinya hanya dua orang bersaudara dan adiknya turut dalam korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu.

"5 keluarga saya mas (penumpang Sriwijaya Air), dan itu bapak, ibu, dan adik saya mas. Saya cuma dua bersaudara. Saya udah nggak punya siapa-siapa lagi. Bapak, ibuk, adik, dan adik saya itu lagi hamil. Suaminya nunggu di Pontianak dan semuanya ada di pesawat itu dan sampai sekarang kita nggak tau kabarnya," pungkasnya.

 

(*)