Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Kabar duka kembali menimpa penerbangan Indonesia.
Bagaimana tidak, baru awal memasuki tahun 2021 kita semua sudah diberi kabar yang cukup mengejutkan.
Ya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500 jatuh pada Satu (9/1/2021) di perairan Kepulauan Seribu.
Dikabarkan Grid.ID sebelumnya jika pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak mendadak hilang kontak di atas kepulauan Seribu.
Kabar duka kembali menimpa penerbangan Indonesia.
Bagaimana tidak, baru awal memasuki tahun 2021 kita semua sudah diberi kabar yang cukup mengejutkan.
Ya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500 jatuh pada Satu (9/1/2021) di perairan Kepulauan Seribu.
Dikabarkan Grid.ID sebelumnya jika pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak mendadak hilang kontak di atas kepulauan Seribu.
Bahkan, pesawat tersebut tiba-tiba hilang dari radar hanya dalam hitungan detik.
Baca Juga: Hari Kedua Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182, Tim SAR Gabungan Terganggu Cuaca Buruk
Juru Bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menyebut posisi terakhir pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu.
Adita menambahkan, pada pukul 14.37 WIB, pesawat melewati ketinggian 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta approach.
Saat itulah, seperti disebut Budi, pesawat minta izin menambah ketinggian menuju ketinggian jelajah.
"(Pesawat mengarah) ke barat laut (north west). Karenanya ATC menanyakan untuk melaporkan arah pesawat. (Namun), dalam hitungan detik, pesawat hilang dari layar radar," ungkap Adita.
Hingga saat ini bangkai pesawat dan korban dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus dilakukan.
Tim gabungan dari TNI AL, Basarnas, hingga nelayan setempat dikerahkan untuk mencari puing pesawat hingga para korban.
Total penumpang dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu yakni 50 orang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi), ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).
Para keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu pun juga menantikan kabar dari pihak kepolisian.
Baru-baru ini, ada cerita dari keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 yang cukup menyayat hati.
Dengan nada bergetar, laki-laki tersebut tampak mengenang 5 keluarganya yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat nahas tersebut.
Hal itu diungkapkan laki-laki bernama Irfansyah saat bertemu dengan para awak media yang tayang di kanal Youtube Hitz Infotainment yang berjudul 'Pria ini Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Kehilangan Lima Anggota Keluarga', Minggu (10/1/2021).
Pada awalnya, laki-laki yang bernama Irfansyah itu menceritakan dengan urut sebelum kelima keluarganya menjadi korban dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Sebenernya keluarga Irfansyah itu terbang menuju Pontianak, Kalimantan Barat pukul 07.00 WIB.
Baca Juga: Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, 18 Kantong Jenazah Sudah Diserahkan Ke DVI Polri
Namun, keberangkatan tersebut secara tiba-tiba di geser oleh pihak travel menjadi pukul 13.00 WIB.
"Harusnya orang tua saya itu terbang jam 7 pagi, tapi karena peralihan, sebelumnya kita tuh dari Bandung, terus sampai Jakarta jam 2 malam," ujar Irfansyah.
"Itu karena harapannya paginya terbang, terus dapat info dari travelnya kalau pesawatnya di geser jadi jam 1," sambungnya.
Keluarga Irfansyah yang menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182 itu baru saja berlibur dari Bandung, Jawa Barat.
Kelima anggota keluarganya yang menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu terdiri dari bapak, ibu, adik dan kedua keponakannya.
"Ceritanya orang tua saya itu lagi liburan di Bandung dan sudah seminggu terus mereka pulang tanggal 9 Januari ini," ungkap Irfansyah.
"Dalam pesawat itu ada ibu saya, bapak saya, adik saya, dan ada keponakan saya dua orang dan itu jadwal pulangnya Sabtu," terang Irfansyah.
Bahkan, Irfansyah mengakui bahwa dirinya sendiri yang mengantar kelima keluarganya ke bandara Soekarno-Hatta untuk pulang ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Tak hanya itu, laki-laki bertubuh gempal itu juga mengakui tak ada firasat apapun mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Saya sendiri yang antar ke bandara. Cek in kan, saya bawakan ke bagasi terus orang tua saya masuk ke dalam pesawat. Terus jam 4 sore saya dapat info kalau pesawatnya hilang kontak"
"Nggak ada firasat aneh. Saya ceritakan bapak saya tuh nggak pernah jamak salat dan tia-tiba siang itu beliau tanya saya 'Fan bapak boleh ngga jamak? Antara Dhuhur dan Asar?'. Ya saya jawab bolehlah, bapak kan nggak tau sampai jam berapa," ungkap laki-laki itu.
Dengan nada bergetar karena tak mampu menahan tangis, Irfansyah mengatakan bahwa dirinya saat ini sudah tidak mempunyai siapa-siapa.
Hal ini dikarenakan dirinya hanya dua orang bersaudara dan adiknya turut dalam korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu.
"5 keluarga saya mas (penumpang Sriwijaya Air), dan itu bapak, ibu, dan adik saya mas. Saya cuma dua bersaudara. Saya udah nggak punya siapa-siapa lagi. Bapak, ibuk, adik, dan adik saya itu lagi hamil. Suaminya nunggu di Pontianak dan semuanya ada di pesawat itu dan sampai sekarang kita nggak tau kabarnya," pungkasnya.
(*)