Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Jenazah korban pertama yang teridentifikasi sebagai Pramugra Sriwijaya Air SJ 182, Okky Bisma, siap untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Dikonfirmasi oleh Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, tim DVI (Disaster Victim Identification), akan menyerahkan jenazah setelah mendapat persetujuan.
"Pada prinsipnya, tim DVI telah siap menyerahkan pada keluarga korban," kata Rusdi di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
"Tapi kami menunggu kesepakatan dari keluarga korban," sambung Rusdi.
Kesepakatan tersebut, menurut Rusdi dilandaskan pada proses pencarian yang memungkinkan ditemukannya bagian tubuh lain dari korban.
"Karena salah satu alasannya dimungkinkan masih ada bagian lain dari korban yang bisa ditemukan pada proses pencocokan itu, mungkin keluarga masih menunggu," tutur Rusdi.
"Ini salah satunya kesepakatan keluarga korban seperti itu, tapi prinsipnya tim DVI siap menyerahkan, tapi kami menunggu kesepakatan keluarga," imbuhnya.
Selain satu jenazah teridentifikasi, seblumnya Rusdi menyampaikan bahaa pihak DVI juga telah menerima 53 sampel DNA dari keluarga korban pada Senin (11/1/2021).
"Sampai jam 17.00 WIB, tim DVI telah menerima sampel DNA dari keluarga korban sebanyak 53 sampel DNA," ujar Rusdi dari live streaming Kompas TV.
Baca Juga: Jasad Pramugara Sriwijaya Air Teridentifikasi, Sang Istri: Tenang Ya Sayangku di Sana
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB.
Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.
Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi. Sementara itu, 12 kru terdiri atas, 6 kru aktif dan 6 kru ekstra.
(*)